TEMPO.CO, Bekasi: Kepolisian Sektor Bekasi Timur tengah menelusuri dugaan penculikan terhadap Imam Assyaffi, 31 tahun. Imam adalah pemilik perusahaan komputer CV Sentra Data Teknik yang berada di bilangan Rawalumbu, Kota Bekasi. "Kami melacak mobil yang dipakai korban," ujar Kepala Polsek Bekasi Timur, Komisaris Suyud, Senin 18 Maret 2013.
Menurut Suyud, mobil yang digunkan Imam itu adalah Suzuki Grand Vitara hitam bernomor polisi B 531 EV. Mobil itu dikendarai Imam saat meninggalkan rumah pada Sabtu lalu sekitar pukul 11.30. "Belum dapat dipastikan penyebab hilangnya pengusaha komputer tersebut," katanya.
Keterangan sementara yang diperoleh kepolisian, Imam tinggal bersama seorang istri dan dua anaknya di sebuah rumah sekaligus tempat usaha di Jalan Lumbu Utara Nomor 2D, RT 09 RW 17 Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Imam pamit dengan keluarga dan anak buahnya untuk mengambil barang di kawasan pergudangan Pulogadung, Jakarta Timur.
Sebelum pergi, Imam sempat menghubungi salah satu pegawainya bernama Taruji yang berada di Kramat Sentiong, Jakarta Pusat. Taruji diminta mempersiapkan mesin cetak untuk dikirim ke Bandung. Tak lama berselang, Imam tiba-tiba menelpon ke pegawai tersebut namun tidak berbicara sesuatu. "Hanya ada suara ribut dan ancaman dari orang lain," kata Imron salah satu pegawai Imam.
Merasa curiga, Taruji pun merekam suara keributan itu. Rekaman itu pun terputus hingga berdurasi sekitar 25 menit. Para pegawai itu menduga, telepon seluler milik majikannya kehabisan energi baterai. Saat dihubungi lagi, nomor telepon Imam tidak aktif. "Setelah itu, kami tidak mendengar kabarnya lagi," ujar Taruji.
Sementara berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, ada penarikan uang dari rekening milik Imam. "Totalnya sekitar Rp 50 juta," ujar Ahmad Dardiri, 28 tahun, adik korban. Penarikan itu terjadi sekitar 12 jam setelah korban meninggalkan rumah. Keluarga akhirnya memutuskan untuk memblokir rekening milik Imam.
Menurut Ahmad, berdasarkan keterangan petugas bank, diketahui penarikan itu dilakukan lewat ATM di kawasan Mangga Dua, Jakarta Utara. "Penarikan uang sebesar Rp 2,5 juta sebanyak empat kali," katanya. Selanjutnya terdapat transkasi debit pembelian perhiasan senilai Rp 40 juta. "Laporan penarikan uang itu pun dilaporkan sebagai alat bukti dugaan penculikan Imam."
MUHAMMAD GHUFRON
Berita Terpopuler:
Polisi: Penyerangan Tempo Tak Terkait Pemberitaan
Perhatikan Contra Flow di Tol Cawang-Rawamangun
Ibu Tiri Kerap Kesal terhadap DLP
Kaus 'Mamaku Cantik' Milik Bocah Korban Ibu Tiri
Ahok Cabut BOP Siswa Miskin, Diganti KJP
FBR Buka Suara Soal Penyerangan Kantor Tempo
Jokowi Temui Dokter Se-Jakarta
Hari Sarapan Sedunia, McDonald's Diserbu Pengunjung
Ibu Tiri Vina Menangis Tersedu-sedu
Jokowi Beberkan Resep Berwirausaha