TEMPO.CO , Jakarta:Pekan ini PT Jasa Marga memberlakukan uji coba sistem kendaraan melawan arah atau contra flow di ruas tol dalam kota Grogol-Slipi. Pemberlakuan belah arus itu diklaim sukses mengurangi kemacetan di ruas itu selama dua jam.
"Biasanya ekor antrean hingga jam 11. Namun, begitu diberlakukan contra flow, sebelum pukul 09 sudah clear," ujar Direktur Operasional PT Jasa Marga Hasanudin, Kamis, 27 Maret 2013. Ia mengklaim itu sebagai kesuksesan pemberlakuan contra flow di ruas Grogol-Slipi.
Contra flow diberlakukan di ruas itu sepanjang 2,3 kilometer dari KM 15+200 hingga 12+400. Jam pemberlakuannya sejak pukul 06.00 WIB hingga 09.30 WIB.
"2.500 kendaraan (per jam) masuk di jalur contra flow," ujarnya. Ia menilai langkah ini sukses karena target awalnya, sebanyak 2.200 kendaraan bisa masuk di jalur contra flow ini. Setiap jamnya, Jasa Marga menyatakan 7.650 kendaraan melalui ruas Grogol-Slipi.
"Hampir 40 persen kendaraan masuk ruas contra flow," ujarnya. Hal itu dinilainya melampaui target awal, pemberlakuan contra flow ini yang bisa mengurai macet hingga 30 persen.
Meski demikian, di jam padat ini, rasio kecepatan mobil tak berubah. Di ruas tersebut, kecepatan mobil melaju hanya 5-10 km/jam di waktu padat. Hanya saja, jam padat tersebut bisa dikurangi selama hampir dua jam dengan pemberlakukan contra flow ini.
Setelah dilakukan uji coba selama lima hari nanti hingga esok, pihak Jasa Marga akan melakukan evaluasi bersama pihak kepolisian. "Kami juga tunggu respon dari masyarakat untuk memberlakukan contra flow du ruas ini," ujarnya.
Uji coba kebijakan contra flow lainnya akan diberlakukan di ruas tol Cawang-Rawamangun pada awal bulan depan. Contra flow akan diberlakukan sepanjang 5,6 kilometer dari ruas KM 0+500 hingga KM 6+100. Seperti uji coba contra flow di tempat lain, Jasa Marga berharap kebijakan ini dapat mengurai 30 persen kemacetan di ruas tol.
Contra flow di ruas ini akan diberlakukan pada pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB. Dalam jam-jam padat itu disebutkan 7.590 kendaraan melintas per jamnya dengan rata-rata kecepatan 0-10 kilometer per jam.
M. ANDI PERDANA