TEMPO.CO, Depok-Ratusan penumpang kereta menyerang Stasiun Depok Baru sekitar Pukul 20.00, Senin, 8 April 2013. Penumpang merasa tersinggung karena menduga kereta tumpangannya, KRL Non AC, sengaja ditahan di Stasiun Manggarai.
Mereka yang baru turun dari kereta langsung mengamuk dan merusak sehingga mengakibatkan tujuh kaca jendela di lantai dua dan pot bunga di peron pecah. "Ada ratusan (penumpang), tapi mereka lempar-lempar doang," kata Sunarya, petugas pemeriksa tiket Stasiun Depok Baru, Senin, 8 April 2013.
Sunarya sendiri mengaku bersama sembilan rekannya langsung lari menyelamatkan diri. "Saya lari sampai di belakang terminal, kita semua langsung mengamankan diri," kata dia.
Kereta ekonomi itu berhenti sampai hampir 10 menit. Namun, Sunarya mengaku tidak tahu kenapa berhenti selama itu. "Kalau (mereka) ancam masinis saya kurang tahu. Tapi kayaknya tdak," katanya.
Kepala Stasiun Depok Baru, Acep Agus mengatakan nyaris menjadi korban karena lemparan batu ada yang menerobos ke ruangannya di lantai dua. "Kami tidak tahu, tiba-tiba diserang," katanya.
Setelah menelusuri, Agus memastikan serangan itu karena penumpang marah setelah dilakukan penertiban terhadap para penumpang yang naik ke atasp di Stasiun Manggarai. Agus mengatakan, serangan tidak hanya di satsiun Depok Baru, tapi mulai dari Stasiun Cawang, Lenteng Agung, Universitas Pancasila, Pondok Cina, Depok Lama, dan Citayam.
"Tak ada korban. Ya biasa kalau mereka marah paling yang menjadi sasaran adalah stasiun berikutnya," kata dia.
ILHAM TIRTA