TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan bukan tanpa alasan dirinya tidak menemui warga Guntur yang tergusur pada Selasa, 9 April 2013. Jokowi menjelaskan, pada saat itu dia juga mengagendakan pertemuan dengan korban kebakaran di Tambora, Jakarta Barat.
"Masak semua hal harus saya yang nemuin? Ditunggu saja hasilnya apa pertemuan mereka," kata Jokowi, Selasa, 9 April 2013. Bagi korban penggusuran Guntur, Jokowi mengatakan telah menyiapkan jalan keluarnya.
Solusinya, menurut dia, menempatkan warga Jalan Gembira, Guntur ke Rusun Pulogebang dan Marunda. "Yang kami punya hanya di situ," ujarnya.
Persoalan yang dihadapi warga Guntur cukup pelik. Jokowi menyatakan penggusuran disebabkan lahan yang mereka tempati akan digunakan untuk membangun gedung KPK yang baru.
Pemerintah, dia menambahkan, juga telah mengirimkan utusan untuk menemui warga yang mendatangi kantornya. "Kalau sudah ditemui itu nanti memberi masukan ke saya, harus diposisikan sebagai apa, baru saya ngomong," kata dia.
Seperti diketahui, puluhan polisi satuan pamong praja dan petugas penertiban Pemerintah DKI akhirnya membongkar puluhan rumah petak semipermanen milik ratusan warga di Jalan Gembira, RT 01 RW 06, Kelurahan Guntur, Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan.
Rencananya di lahan seluas 8.000 meter persegi tersebut akan segera dibangun gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun hingga kini, belum ada keterangan resmi dari petinggi KPK terkait dengan penggusuran itu.
JAYADI SUPRIADIN
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
Tengok Cuitan Anas Urbaningrum Soal SMS
Mantan Pangdam IV: Komnas HAM Jangan Didengar
SBY: 1.000 Persen Ibu Ani Tak Terlibat Hambalang
Dirut MRT Irit Bicara, Ahok: Bagus Dong!
'SBY Tak Percaya Orang Lain Selain Dirinya Sendiri'