TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku kerap di-bully follower-nya ketika pertama kali men-tweet di akun Twitter miliknya. Namun, ia enggan menanggapi setiap kicauan pengikutnya lebih jauh.
"Sering (di-bully), ada usul bagus, ada yang memberi input bagus, ada yang memberikan kritik bagus, tapi ada juga yang bicaranya tidak baik juga," kata dia di Balai Kota, Kamis, 18 April 2013.
Era keterbukaan informasi bisa dimanfaatkan warga untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah. "Kalau sudah membuka seperti itu, ya akhirnya membuka di tempat. Saya juga sama juga," ujar Jokowi menanggapi Twitter Presiden SBY yang banyak di-bully.
Ia menyatakan, sejak pertama kali SBY meluncurkan akun Twitter @SBYudhoyono, hingga kini ia belum pernah menjadi follower Ketua Umum Partai Demokrat itu. "Saya bukan follower, pokoknya saya enggak mau jadi follower. Sejak awal saya buka Twitter tidak mulai siapa pun, sudah," kata dia.
Selain itu, di tengah kesibukannya sehari-hari sebagai Gubernur Jakarta, mantan Wali Kota Solo itu mengaku termasuk malas dalam meng-update status pribadi miliknya. "Saya mulai awal buka 2 tahun lalu, saya ngupdate status saja tidak jelas, kadang sebulan sekali, kadang dua minggu, kadang dua bulan," kata dia.
JAYADI SUPRIADIN
Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan
Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-tipu Jagad Maya
Sunah Rasul Hakim Setyabudi dan Gratifikasi Seks
Sopir Hakim Setyabudi Tak Tahu Suap Seks Bosnya
@SBYudhoyono Follow Artis-artis Ini