TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta (Persija) mempertanyakan pengganti stadion Lebak Bulus yang bakal digusur untuk pembangunan proyek Mass Rapid Transportation (MRT).
"Kami kesini (Balai Kota) untuk mempertanyakan stadion yang akan dijadikan sebagai home base Persija," ujar Presiden Klub Persija Ferry Paulus, di Balai Kota, Kamis, 18 April 2013. (Baca: Menteri Roy dukung Lebak Bulus dibongkar)
Keberadaan kandang bagi sebuah tim besar seperti Persija dinilai penting untuk mengangkat moral pemain dan penonton. Selama ini Persija kerap menggunakan arena Gelora Bung Karno, Jakarta, atau Manahan Solo sebagai kandangnya. "Karena stadion itu penting untuk perkembangan Persija. Selama ini kan kami selalu pindah-pindah alias nomaden," kata dia.
Akibat tidak adanya dukungan penonton yang masuk stadion, prestasi macan kemayoran diakuinya sedang menukik, sebab dukungan mereka sangat dibutuhkan dalam setiap pertandingan yang dijalani Persija. "Jelas kami rugi, penonton sangat berarti baik dari segi keuangan maupun prestasi," ujarnya.
Ferry mengakui kedatangannya kali ini merupakan undangan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama untuk membenahi Persija. Namun hal yang penting, dia melanjutkan, hanya pembicaraan soal stadion buat tim sepak bola kebanggan Jakarta itu. "Ada dua yang ditawarkan selain taman BMW, juga Ulujami," ujarnya.
Ia enggan menjelaskan lebih detail ihwal pertemuan itu, termasuk soal penganggaran kas daerah yang mengalir ke Persija. "Ya kami nggak mau masuk kesanalah, syukur-syukur kalau sudah dibahas dan dimasukan," kata dia sambil tertawa.
Ferry mengakui hingga kini, tim yang dipimpinnya masih menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) dari PT Impian Jaya Ancol dan Bank DKI selaku perusahaan milik Pemerintah DKI. "Kita berharap pakai CSR lainnya," kata dia.
JAYADI SUPRIADIN