TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan di Kawasan Berikat Nusantara Cakung Cilincing, Jakarta Utara, memutuskan untuk meliburkan para pekerjanya saat perayaan Hari Buruh pada tanggal 1 Mei 2013 mendatang. Faktor keamanan menjadi pertimbangan mereka.
"Selama ini tak ada jaminan keamanan di wilayah KBN. Pengunjuk rasa selalu bisa masuk tiap tahunnya. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk meliburkan pekerja," kata anggota Human Resources Development Club KBN, Bernard Aritonang, kepada Tempo, Ahad, 28 April 2013.
Bernard menambahkan, karena tidak adanya jaminan keamanan itu juga, kepercayaan mereka terhadap lembaga hukum dan keamanan seperti Kepolisian dan Koramil menjadi menurun. Bahkan, ia mengaku, meski sudah melakukan koordinasi dengan Kepolisian dan Koramil, banyak perusahaan tak yakin pengamanan ketat akan ada.
"Kepercayaan kami sudah turun. Pendemo selalu bisa masuk kawasan ini (KBN). Daripada mengganggu operasional, kami memutuskan untuk meliburkan pekerja," ujar Bernard. Ia menambahkan, tak ada halangan atau paksaan bagi perusahaan untuk meliburkan pekerjanya atau tidak.
Terkait dengan unjuk rasa, Bernard berpendapat sejauh ini tak ada yang melarang pekerja demonstrasi saat May Day. Lagi pula, kata Bernard, unjuk rasa adalah hak pekerja yang ingin mengungkapkan pendapatnya secara bersama-sama. "Asal jangan sampai terjadi hal yang tak diinginkan," ujarnya.
KBN Cakung yang memiliki luas 176 hektare itu diketahui memiliki kurang lebih 100 perusahaan yang 90 persen di antaranya adalah perusahaan Garmen asal Korea. Untuk jumlah total pekerjanya, diketahui mencapai 70 ribu buruh pekerja.
ISTMAN MP
Berita Lainnya:
Raffi Ahmad Bebas
Ahok: Kami Cari Lurah yang Punya Hati
Mau Ikut Arisan Sosialita, Perhatikan Busana Anda
Gagal Ujian Lurah karena Jarang Internet-an
Arisan Sosialita Jadi Ajang Pamer? Ini Kata Poppy