TEMPO.CO, Jakarta - Ondel-ondel dan Reog Ponorogo terselip di antara 4700 buruh dari Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) yang merayakan Hari Buruh (May Day) di Kawasan Berikat Nusantara Cakung, Jakarta Utara, Rabu, 1 Mei 2013.
Menurut Bambang Getero selaku Sekretaris Dewan Perwakilan Cabang KSBSI, hiburan diberikan untuk memperlihatkan ke masyarakat bahwa unjuk rasa berlangsung damai. "Ini buat mencairkan suasana," ujarnya di lokasi.
Dalam unjuk rasa yang telah digelar sejak pukul 08.00 itu, para buruh menolak upah yang dianggap terlalu rendah yang diberikan pihak perusahaan. "Buruh dari 12 perusahaan di KBN menolak upah murah dan mekanisme penangguhan upah," kata Bambang.
Sayang, sekali pun sudah diming-imingi hadiah kejutan, panggung hiburan yang diiringi pula dengan musik dangdut terlihat sepi.Hanya sebagian kecil buruh yang menyaksikannya. Para buruh justru lebih memilih unjuk rasa turun ke jalan. Mereka rencananya akan bergeser ke Bundaran HI siang ini untuk bergabung dengan ribuan buruh lain.
Sebelumnya, unjuk rasa juga diwarnai aksi sweeping buruh ke lokasi pabrik PT Hansae Indonesia Utama 3 di KBN Cakung. Salah satu buruh, Nani, 29 tahun, mengatakan, karyawan yang berada di PT Hansae 3 meminta untuk menjemput mereka dan bersama-sama berangkat ke Bundaran HI. ''Tadi sudah negosiasi dengan pihak perusahaan," ujarnya.
Sesuai kesepakatan, PT Hansae berjanji akan memberi izin kepada 200 karyawannya untuk mengikuti Mayday. Namun, yang keluar hanya sekitar 40 pekerja. Buruh kemudian memaksa dengan merusak pagar gedung. Dan pagar pabrik setinggi 1,5 meter pun dirobohkan oleh para buruh yang tergabung dari beberapa perusahaan di industri KBN Cakung.
FIONA PUTRI HASYIM
Di Persembunyian, Susno Punya Pengawal
Istri Eyang Subur Mengadu Ke Komnas Perempuan
Kerusuhan Musi Rawas Berlanjut, Dua Polsek Dibakar
May Day, Ini 7 Tuntutan Buruh
Protes Lelang Jabatan, Lurah Warakas `Diserbu`