TEMPO.CO, Jakarta - Lurah Warakas, Moelyadi, merasa terharu mendengar warga Warakas mendukung penuh dirinya sebagai lurah melalui spanduk kain putih yang dibentangkan di depan gapura Kantor Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok. "Saya terharu dan saya gak nyangka warga mendukung. Saya sendiri belum lihat," kata Moelyadi kepada Tempo, Rabu 1 Mei 2013.
Ia berterima kasih kepada warga yang memberikan dukungan, meskipun mengaku bingung dari mana warga mengetahui persoalan protesnya terhadap kebijakan lelang jabatan camat dan lurah. "Saya memang selama ini dekat dengan warga karena selalu ke lapangan," katanya.
Spanduk dari kain putih sepanjang 10 m x 50 cm itu penuh dengan tulisan berwarna-warni dari warga kelurahan Warakas. "Warakasku Warakasmu, Warakas Kita Semua", "Saya dukung pak Mulyadi Lurah Warakas". Ada juga tertulis "Mulyadi Lurah wong cilik", "Jangan macam-macam dengan Warakas", "Kebijaksanaan yang tidak bijaksana", dan "Lurah bukan barang rongsokan yang bisa dijual bebas".
Teli, Ketua RT 03/09 Warakas, salah satu pemrakarsa mengatakan, gerakan dukungan warga merupakan inisiatif tanpa ada paksaan dari pihak manapun. "Kami Inisiatif sendiri karena lihat pemberitaan media begitu, secara sukarela mengumpulkan warga dan berikan dukungan secara moral aja," kata Ibu Ketua RT, kepada wartawan di lokasi spanduk.
Ia menambahkan salah satu pengalaman yang tidak terlupakan bagi dirinya, saat meminta tanda tangan untuk melengkapi berkas administrasi wilayah. "Zaman sekarang mana ada Lurah yang lagi sakit tapi masih mau melayani warganya. Kayaknya cuma pak Lurah Warakas saja," tuturnya.
Menanggapi pernyataan Teli, Moelyadi menduga warga menilai kinerjanya yang sering kali mengimbau seluruh warga di wilayahnya untuk menjaga kebersihan dan ketertiban administrasi hingga lingkungan RT 03 meraih prestasi. "Mungkin karena RT itu menang juara 1 tingkat Provinsi dari Bank Mandiri, sebagai lingkungan terbersih dan ketertiban administrasi," ujarnya lagi.
Moelyadi menyatakan, terkait protesnya terhadap kebijakan lelang jabatan, ia berharap agar pemerintah bisa memperhatikan dukungan warga terhadap kinerja dirinya. "Itu masyarakat semua yang bicara, bukan lurahnya. Semoga pemerintah bisa melihat mereka bukan saya," tuturnya.
FIONA PUTRI HASYIM
Topik Terhangat:
Harga BBM | Susno Duadji | Gaya Sosialita | Ustad Jefry | Caleg
Berita Terpopuler:
Di Persembunyian, Susno Punya Pengawal
Istri Eyang Subur Mengadu Ke Komnas Perempuan
Kerusuhan Musi Rawas Berlanjut, Dua Polsek Dibakar
Protes Lelang Jabatan, Lurah Warakas `Diserbu`
May Day, Ini 7 Tuntutan Buruh