TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Penerangan Umum Markas Besar Polri, Komisaris Besar Agus Rinto, mengatakan tim Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) mengusut dugaan keterlibatan personel polisi dalam kasus perbudakan buruh pabrik panci di Kampung Bayur Opa, Desa Lebak Wangi, Sepatan, Kabupaten Tangerang.
Pada Senin 6 Mei 2013 kemarin, tim Propam memeriksa dua orang polisi yang diduga terlibat. (Baca: Begini Penyekapan Buruh Pabrik Panci Terbongkar) "Apakah keduanya terbukti melanggar atau tidak, belum bisa dipastikan," kata Agus di kantornya, Selasa, 7 Mei 2013.
Agus enggan membeberkan kedua nama anggota polisi serta asal kesatuannya. Pemeriksaan itu bermula dari adanya informasi keterlibatan personel polisi dalam kasus penganiayaan dan penyekapan buruh di Tangerang. "Propam itu melakukan pemeriksaan dugaan pelanggaran disiplin dan kode etik anggota polisi," kata Agus. Ia tak menutup kemungkinan jumlah polisi yang bakal diperiksa bertambah.
Jumat 3 Mei 2013, Kepolisian Resor Kota Tangerang menggerebek CV Cahaya Logam, produsen panci, dan menemukan 25 buruh disekap di area pabrik. (Baca: Ruang Buruh Panci Lebih Buruk dari Sel Penjara)
Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, menyebut ada dua anggota Brigade Mobil yang diduga terlibat dalam penyekapan dan penyiksaan buruh tersebut. Menurut pengakuan korban, kedua oknum Brimob ini menjadi alat intimidasi dari pemilik pabrik, beserta centengnya. "Kalau korban tidak bekerja dengan baik, Yuki ancam bakal suruh dua oknum Brimob ini untuk pukul, siksa, dan bahkan menembak korban," kata Haris. (Baca: Korban Perbudakan Buruh Panci: Kami Diawasi Polisi)
RUSMAN PARAQBUEQ
Topik terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg
Berita Lainnya:
Siapa Vitalia Shesya, Teman Dekat Ahmad Fathanah?
Buruh Pabrik Panci yang Disekap Layak Dapat Rp 1 M
Yuki, Bos Perbudakan Buruh, Masih `Dilindungi`
Begini Penyekapan Buruh Pabrik Panci Terbongkar
Akun Vitalia Sesha Pamer Foto di Twitter