TEMPO.CO, Tangerang - Puluhan buruh pabrik panci CV Cahaya Alam di Desa Lebak Wangi, Sepatan Timur, Tangerang, bukan tak berani melawan penyekapan dan penyiksaan yang dilakukan oleh Yuki Irawan, pemilik pabrik, dan centengnya.
Seorang buruh panci yang dibebaskan polisi, Abdul Nawa Fikri, 20 tahun buruh asal Cianjur, yang delapan bulan disekap di sana, mengisahkan bahwa dia dan 24 kawannya berniat lari dari tempat kerjanya. ”Kami sudah pernah mendobrak pintu, tapi kami takut karena kawan kami pernah lari ketahuan dan diteriaki maling oleh centeng Yuki. Dia kemudian digebuki,” kata Abdul.
Abdul juga tahu pelarian Andi Gunawan dan mengenal Junaidi, buruh asal Lampung yang melapor ke Kepala Desa Blambangan. Bersama ke-25 buruh lainnya, Junaidi diangkut dari pabrik pembuatan panci di Sepatan ke pabrik pengolahan limbah aluminium di Dadap, Kosambi. Dari pukul 06.00-24.00, mereka bekerja di pabrik pengolahan limbah Dadap. Kala itulah Junaidi melompati tembok, menerobos semak-semak, lari ke jalan tol, dan menumpang kapal di Pelabuhan Merak sampai Lampung. (Baca: Begini Penyekapan Buruh Pabrik Panci Terbongkar)
Pabrik panci itu dijaga ketat oleh centeng Yuki. Bos panci ini bahkan kerap menakut-nakuti buruh bahwa dia memiliki beking aparat. “Ya kami takut apalagi dia mengatakan kalau neko-neko akan ditembak, meski saya juga belum lihat ada senjata api,” kata Abdul di kantor Polres Tangerang di Tigaraksa, Senin, 6 Mei 2013. Apalagi ada anggota polisi dan tentara yang kerap datang ke pabrik.
Abdul mengatakan seluruh buruh pernah mendapat siksaan kejam di ruang pembantaian di bekas rumah Yuki yang juga dijadikan gudang.”Tidak ada yang meninggal, tapi ada yang sampai kena TBC (tuberculosis),” kata Abdul. Yuki dan enam mandornya sudah ditangkap dan ditetapkan tersangka.
Abdul bersyukur saat ini bisa lepas dari perbudakan dan bertemu dengan keluarganya kembali. Abdul akan memanfaatkan modal usaha yang diberikan Bupati Cianjur untuk berdagang di kampung halamannya. ”Kalau ada pabrik yang benar ya saya mau bekerja tapi dia akan lebih berhati-hati menerima tawaran kerja,” kata lulusan SMP ini. Simak berita kekejaman perbudakan buruh di sini.
AYU CIPTA
Topik hangat:
Perbudakan Buruh | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry
Baca juga:
Sering Mengingat Masa Lalu Bisa Sebabkan Insomnia
Jangan Anggap Sepele Insomnia
Cara Aman Atasi Gangguan Tidur
Tambah Langsing, Seleksi Alam Berubah pada Wanita