TEMPO.CO, Bogor--PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan memberlakukan tiket eletronik (e-ticketing) di semua stasiun di Jabodetabek sepekan lagi. Namun, sosialisasi tiket elektronik di sejumlah stasiun di wilayah Bogor masih minim. Bahkan belum ada pengumuman yang menjelaskan mengenai tiket elektronik tersebut.
Pemberlakuan tiket elektronik ini membingungkan para pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) asal Bogor yang biasa naik dari Stasiun Besar Bogor dan Stasiun Cilebut, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. "Kami tidak tahu bagaimana sistem e-ticketing yang akan diberlakukan oleh PT KAI, " kata M Herudin, 26 tahun, pengguna KRL asal Perum Pagelaran, Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor.
Ia mengaku, pengguna KRL hanya melihat pembangunan perangkat pemeriksa tiket di semua stasiun, sementara tata cara dan bagaimana masyarakat pengguna KRL menggunakan tiket eletronik itu belum ada. "Sekarang kan masih menggunakan karcis. Enggak tahu deh tiket elektronik seperti apa dan harus diapakan," kata dia.
Hal senada diungkapkan Riyanti, 20 tahun, mahasiswi yang menjadi pengguna KRL Comuterline itu mengatakan masih minim sosialisasi oleh PT KAI. "Paling hanya spanduk terpampang dan itu pun tidak banyak, namun teknisnya seperti apa tidak ada penjelasan," kata dia.
Ia mengatakan, jangan sampai pemberlakukan sistem baru itu malah membingungkan pengguna KRL dan menghambat pelayanan.
Sementara satu pekan menjelang pemberlakuan tiket elektronik oleh PT KAI, awal Juni mendatang, proses pembangunan fasilitas pintu eletronik (e-Gate) di Stasiun Besar Bogor dan Stasiun Cilebut terus dilakukan oleh sejumlah pekerja. "Proses pengerjaannya sudah 90 persen," ungkap Kepala Stasiun Cilebut Achmad Hidayat, Kamis 23 Mei 2013.
Ia mengatakan, di stasiun itu rencananya akan dipasang 10 e-gate untuk pintu masuk dan keluar semua penumpang di Stasiun Cilebut, "Tapi sekarang yang baru enam pintu yang sudah terpasang dan sisanya dalam proses pengerjaan," kata dia.
"Pengerjaan pemasangan lantai kramik dan instalasi listrik dikebut agar pas Juni mendatang sudah bisa digunakan," katanya.
Jumlah pengguna KRL di Stasiun Bogor rata-rata dalam satu hari sebanyak 9.200 penumpang, dan perbandingan antara penumpang KRL Ekonomi dengan Comuterline yakni 40:60, "Setiap hari jumlah penumpang Comuterline yang lebih banyak dibandingkan KRL ekonomi," kata dia.
Sementara proses pembangunan e-gate di Stasiun Besar Bogor, sudah lebih dari 70 persen. Pengelola stasiun belum tahu secara teknis penggunaan fasilitas elektronik tiket tersebut. "Kami di sini hanya pelaksana saja, silahkan tanya ke pihak KCJ saja," kata Kepala Stasiun Besar Bogor Iwan Riyanto.
Menurut Iwan, akan ada 15 e-gate di Stasiun Bogor sebagai akses keluar-masuk pengguna KRL di sana. "Jumlah pintu masuk dan keluar itu sistuasional," kata dia.
M SIDIK PERMANA
Hangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Perlu baca:
EDSUS Jala Cinta dan Uang Fathanah
Ini Tarif Baru KRL Mulai 1 Juni
Detik-detik Potong 'Burung' versi Muhyi
Lelaki Korban Potong 'Burung' Angkat Bicara
Ngaku Anak Kapolri, Wanita Ini Dipenjara