TEMPO.CO, Jakarta -Juru Bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto membantah polisi memperlakukan kasus pembunuhan Tito Kei secara istimewa. Tim khusus dibentuk Polda karena modus pembunuhan Tito tidak biasa.
"Bukan karena yang dibunuh Tito Kei," ujar Rikwanto, Senin 3 Juni 2013. Dia melanjutkan, alasan dibentuknya tim khusus karena modus pembunuhan Tito dilakukan dengan menembakkan pistol secara langsung dalam jarak dekat, yakni 3 meter. "Perilaku menembak seperti itu tidak umum," kata Rikwanto.
Polisi pun khawatir modus ini ditiru. "Kalau tidak segera kami ungkap, akan segera berkembang. Berbahaya." Ihwal kemungkinan pembunuh Tito adalah seorang profesional, Rikwanto mengelak. "Bukan soal profesional atau tidak, tapi mentalnya kuat."
Seperti diberitakan sebelumnya, Tito tewas dibunuh di rumahnya di Jalan Raya Titian Indah, Bekasi Barat, Jumat malam, 31 Mei lalu. Dia ditembak dari jarak dekat tepat di bawah mata. Selain Tito, pemilik warung bernama Ratim, 70 tahun juga menjadi korban tewas.
Polisi membentuk tim khusus beranggotakan 50 orang untuk menyelidiki kasus ini. Tim terdiri dari personel Polda Metro dan Polresta Bekasi. Tim dikepalai Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan.
ATMI PERTIWI
Berita lainnya:
Pendukung John Kei Sempat 'Serbu' Rutan Salemba
Begini Perubahan Lalu Lintas di Tanah Abang
Jenazah Tito Kei Diberangkatkan ke Bandara
Lalu Lintas Tanah Abang 'Diluruskan' Hari Ini