TEMPO.CO , Jakarta--Monas Fair yang digelar di silang barat daya Monas, Jakarta Pusat, pada 10 Juli hingga 4 Agustus 2013 rupanya belum mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Itulah salah satu penyebab peresmian Monas Fair yang tadinya akan dilakukan pada Rabu, 10 Juli 2013, akhirnya molor.
Berdasarkan pantauan Tempo, sebagian besar pedagang yang berpartisipasi di Monas Fair masih membereskan tenda tempat mereka berdagang pada Rabu siang. Padahal tadinya Iriana Widodo, istri Gubernur Joko Widodo yang berperan sebagai Ketua Dewan Kerajinan Daerah DKI Jakarta disebut akan membuka pameran itu pada Rabu pukul 14.00 WIB.
Namun rupanya Pemprov DKI belum memberikan restu. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Monas Fair diselenggarakan sepenuhnya oleh pihak swasta. "Waktu itu kami sarankan tidak boleh menyewakan tempat atau ada iklan, tetapi ini kan mereka memungut bayaran," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 10 Juli 2013.
Menurut Basuki, urusan perizinan Monas Fair sejauh ini hanya diurus dengan Unit Pelaksana Teknis Taman Monas. "Kalau ada pelanggaran nanti akan dievaluasi, UPT tidak boleh memberi izin lagi," kata dia. Soalnya saat ini panitia baru memberikan surat izin ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Belum kami bahas tetapis udah mulai masukin barang," kata dia.
Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan, Ratna Ningsih, mengatakan Monas Fair sepenuhnya ditangani oleh pihak swasta dan tak bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Kalau dari pemerintah nanti ada Monas Expo di Lapangan IRTI, tanggal 18-20 Juli," katanya. Monas Expo, kata dia berupa pasar murah yang digelar pemerintah untuk masyarakat.
Humas Monas Fair, Taufik Suzai mengatakan penyelenggara sudah berkoordinasi dengan UPT Taman dan UPT Tugu Monas. Pembukaan Monas Fair juga seharusnya dilaksanakan hari ini. "tetapi pejabat yang meresmikannya belum ada, jadi kami juga belum bisa jalan," kata Taufik, Rabu.
Taufik mengatakan mereka sudah memberi harga sewa yang sangat murah bagi pedagang di sana. "Mana ada yang menyewakan tempat 3 x 3 meter dengan harga Rp 10 juta sebulan sudah termasuk listrik?" katanya. Selain itu harga barang-barang yang dijualnya di sana pun tak boleh mahal. Satu paket makanan misalnya, mereka minta dihargai Rp 15.000.
Panitia Monas Fair, kata dia, menargetkan mendapat 15.000 sampai 25.000 pengunjung dalam sehari. "Kami ingin UKM juga punya tempat pamer selama ramadhan, sementara di mall-mall juga bertebaran barang-barang diskon," kata dia.
Monas Fair, kata Taufik, diramaikan oleh 260 stand mulai dari kuliner, pakaian, sepatu, hingga produk-produk yang memiliki merek. Namun hanya ada 20 stand produk yang diperbolehkan masuk oleh panitia. "Sisanya untuk UKM," kata dia. Dekranasda DKI Jakarta juga diberi stand gratis untuk lima kota dan satu kabupaten di DKI Jakarta. Selain itu masih ada stand untuk Dekranasda tingkat provinsi.
ANGGRITA DESYANI
Topik Terhangat:
Ramadan| Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap| Tarif Progresif KRL| Bencana Aceh
Baca juga:
Pemain Muslim Mengubah Liga Inggris
Menang 79-0, Klub di Nigeria Dibekukan
Ahok Lawan Preman di SMPN 289
Kronologi Pemerkosaan Wartawati