TEMPO.CO, Tangerang -- Kepolisian Resor Metropolitan Tangerang menyita 54.070 petasan berbagai jenis. Petasan dengan daya ledak yang dapat membahayakan keselamatan jiwa itu merupakan hasil Operasi Cipta Kondisi selama sepekan terakhir. Bersamaan dengan itu, polisi juga menyita 11.846 botol minuman keras berbagai merek dengan kandungan alkohol hingga 30 persen.
Kepala Polres Metropolitan Tangerang, Komisaris Besar Riad, mengatakan Operasi Cipta Kondisi ini diselenggarakan dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama bulan Ramadan. "Minuman keras dan petasan berpotensi utama memicu gangguan kamtibmas," kata Riad, Sabtu, 20 Juli 2013.
Menurut dia, belasan ribu botol minuman keras dan ribuan petasan ini merupakan hasil razia Polres dan 13 kepolisian sektor di Kota Tangerang. "Minuman keras dan petasan juga bisa menjadi sarana tindak kriminalitas dan tawuran," ujarnya. Pihaknya mengecualikan kembang api tanpa daya ledak masih bisa dijual.
Terkait dengan peredaran minuman keras, polisi telah menahan dua tersangka KSM dan SKR. Kedua tersangka telah mengedarkan minuman keras secara ilegal. Selain melanggar tindak pidana, tersangka juga menyalahi Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 7 Tahun 2005 tentang larangan peredaran minuman keras. Polisi mengenakan pasal penggelapan dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Riad mengatakan, Operasi Cipta Kondisi akan terus dilakukan hingga 9 Agustus 2013. Dia berharap masyarakat berperan aktif melaporkan jika ada penjualan minuman keras dan petasan. "Media hendaknya tidak hanya memberitakan, tapi memberikan informasi di wilayah Anda jika menemukan penjualan minuman keras. Setetes pun minuman keras dijual akan kami sita," kata Riad.
Digelarnya Operasi Cipta Kondisi ini, menurut Riad, sebagai bekal untuk pelaksanaan Operasi Ketupat menjelang Lebaran nanti. Pihaknya berharap, dalam Operasi Ketupat, pengamanan perayaan Lebaran akan nyaman setelah tercipta kondisi aman.
AYU CIPTA
Terhangat:
Bentrok FPI | Bisnis Yusuf Mansyur | Aksi Liverpool di GBK
Baca juga:
Ini Alasan Jokowi Tak Gelar Operasi Yustisi
Diwawancarai Wartawan, Petugas Kebersihan Dimarahi
Kenapa Tanjung Priok Macet Total?
Ahok Tak Mau Gubris Pebisnis Fatmawati