TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menemukan selongsong peluru di tempat kejadian perkara penembakan Aiptu Dwiyatna. Dari pemeriksaan di tempat kejadian perkara, penyidik menemukan sebuah selongsong peluru dan proyektil yang diduga milik pelaku. Selain itu, penyidik mengamankan senjata api milik korban.
"Kami menemukan selongsong peluru di TKP sekaligus mengamankan senjata api milik korban jenis revolver nomor AAY6162, dengan jumlah peluru lima butir," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Mapolres Jakarta Selatan, Jalan Wijaya, Rabu, 7 Agustus 2013.
Penembakan terjadi pukul 04.30 di depan Rumah Sakit Sari Asih Ciputat. Aiptu Dwiyatna tertembak pada kepala bagian belakang dan langsung dilarikan ke RS Sari Asih, Ciputat. Namun, pada pukul 05.30, ia dikabarkan telah meninggal.
Penembakan Aiptu Dwiyatna, anggota Binmas Polsek Cilandak, diduga merupakan mata rantai dengan kasus penembakan terhadap Aipda Patah Saktiyono. Kemiripan dua kasus itu, Aiptu Dwiyatna dan Aipda Patah sama-sama memakai rompi polisi dan sepeda motor berpelat polisi pada saat kejadian. (Baca: Ini 5 Kasus Penembakan Sebelum Aiptu Dwiyatna)
RINA ATMASARI
Berita Lainnya:
Polisi Sudah Lama Jadi Target Tembak Penjahat
Polisi Selidiki Peluru di Tubuh Aiptu Dwiyatna
Kenangan Terakhir Anak Bungsu Aiptu Dwiyatna
Ini 5 Kasus Penembakan Sebelum Aiptu Dwiyatna
Putra Aiptu Dwiyatna: Ayah Adalah Sosok Panutan