TEMPO.CO , Jakarta:Hengky, 38 tahun, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Dia gantung diri di rumahnya lantaran frustasi dengan penyakit maag yang dideritanya. "Dia punya maag akut, jadi alasan bunuh diri tidak kuat sama penyakitnya," kata Kepala Polisi Sektor Palmerah Komisaris Slamet di Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2013.
Slamet menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Jumat, 23 Agustus 2013, sekitar pukul 21.00. Korban ditemukan terbujur kaku oleh Yeni Gunawan, istrinya. Saat itu, Yeni baru tiba di rumahnya, Jatipulo, Palmerah. Pintu pagar terkunci rapat meski suaminya berada di dalam rumah. Karena tak kunjung menjawab panggilannya, Yeni masuk dengan melompati pagar rumah.
Dia terkejut saat melihat suaminya dalam kondisi tergantung di tangga belakang rumah. Yeni segera memotong tali tambang yang menggantung suaminya dan lapor ke polisi.
Slamet mengatakan, korban diduga gantung diri beberapa jam sebelum ditemukan sang istri. Soalnya, dia diketahui masih sempat mengantar anaknya sekolah di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Dia lantas langsung pulang setelah mengantat sang anak.
Tapi Slamet memastikan jika peristiwa itu merupakan murni bunuh diri. Soalnya, polisi berhasil menemukan surat wasiat yang ditulis langsung oleh korban. "Surat itu intinya minta maaf sama istri dan bilang terima kasih sudah merawat selama ini, juga pesan agar anaknya rajin sekolah," kata dia.
Saat ini kasus itu masih ditangani oleh Polsek Palmerah. Sementara itu jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk divisum.
DIMAS SIREGAR