TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab mengatakan ada tujuh poin dari hasil Musyawarah Nasional ke-III yang diadakan di Bekasi dua hari lalu. Munas ini diselenggarakan dalam rangka ulang tahun atau milad ormas tersebut yang ke-15.
"Pertama adalah menerima empat pilar negara Indonesia karena sesuai syariat Islam," kata Rizieq di markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, pada Ahad, 25 Agustus 2013. Kemudian menolak diadakannya pemilihan "Miss World".
Berikutnya mendesak agar Densus 88 Antiteror dibubarkan. Menurut dia, Densus 88 banyak berbuat kesalahan, seperti salah tangkap orang yang dituduh teroris.
Keempat, menolak industri minuman keras di Indonesia. Kelima, menyerukan kepada umat muslim untuk memilih pemimpin yang pro-syariat Islam. Keenam, mendorong Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk turun tangan dalam masalah di Mesir.
Terakhir, FPI mengukuhkan Habib Rizieq sebagai imam besar organisasi tersebut seumur hidup. "Bagi kami, Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah harga mati," katanya. (Baca: Jokowi Serahkan Penanganan Konvoi FPI ke Polisi)
SYAILENDRA
Berita Lainnya:
Ditolak, Lurah Susan: Mereka Tetap Warga Saya
Polisi Kawal Metallica Sejak dari Halim
TNI Akui Pintu Darurat Helikopter-nya Jatuh
Polda Tangkap Pemilik Pistol dan Peluru di TMII
Lelaki Bunuh Diri Diduga Karena Sakit Maag Akut
Lari Kemerdekaan, Rute 4 Koridor Busway Berubah