TEMPO.CO, Jakarta - Rumah dua lantai yang didominasi warna abu-abu itu tampak sepi dari luar. Kelihatan tak ada aktivitas mencolok dari dalam rumah bernomor 2 tersebut.
Ketika menyambangi rumah yang ada di sudut Jakarta Utara ini pada Rabu, 28 Agustus 2013, penjaga mengatakan si empunya rumah sedang rapat, dan meminta menunggu sebentar.
Menunggu sekitar 30 menit, David Herbiakto, tuan rumah yang juga pemilik Perusahaan Otobus Giri Indah muncul. Lelaki berperawakan tinggi, sekitar 180 sentimeter, dan bertubuh padat ini tampak canggung ketika menerima kedatangan Tempo.
"Saya tidak mau berkomentar soal kejadian itu," kata David ketika ditemui di rumahnya pada Rabu, 28 Agustus 2013. Dia mengatakan sudah sepenuhnya menyerahkan kasus ini ke pihak berwajib. "Saya minta nomor Anda, nanti kalau siap, saya hubungi."
Setelah itu, dia masuk rumah kembali. "Kamu itu, ya... kalau ada tamu, tanya dulu dari mana, jangan langsung suruh tunggu," katanya dengan nada keras kepada penjaga rumah yang mempersilakan Tempo menunggu. Penjaga yang berusia sekitar 50-an itu hanya bisa menunduk ketika dimarahi.
Bus Giri Indah B-7297-BI yang membawa 54 orang rombongan jemaat GBI Rahmat Emmanuel Ministry, Kelapa Gading, Jakarta Utara, masuk jurang di Kilometer 90 Jalan Raya Puncak, Kampung Tugu Utara Persit, RT 01/01, Desa Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu, 21 Agustus 2013. Mereka usai menggelar kegiatan Puasa Ester di Taman Bunga, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
Tragedi itu menewaskan 20 orang, dua di antaranya Ajid Samsudin, 54 tahun, dan Herman, 25 tahun, warga Cisarua. Sedangkan sisanya mengalami luka berat dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Paru Gunawan Partowidagdo Cisarua, serta RSUD Ciawi dan Sentra Medika, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Belakangan diketahui bahwa surat izin kelayakan atau izin kir yang dimiliki bus tersebut palsu. Baik Kepolisian Resor Kota Bogor maupun Dinas Perhubungan Jakarta menyatakan izin tersebut abal-abal.
SYAILENDRA
Terhangat:
Konflik Keraton Solo | Suap SKK Migas | Konvensi Partai Demokrat | Pilkada Jatim
Berita terkait:
Mobil Hardtop Jebol Pintu Keraton Surakarta
Raja Pakubuwono XIII Disandera?
Keraton Surakarta Ribut, Kelompok Silat Dikerahkan