TEMPO.CO, Jakarta--Pemilik Perusahaan Otobus Giri Indah David Herbiakto enggan berkomentar banyak soal kecelakaan bus maut di Cisarua, Bogor, Rabu, 21 Agustus 2013 lalu. Dalam insiden ini 20 orang tewas sedangkan puluhan lainnya luka-luka.
"Saya tidak mau berkomentar soal kejadian itu," kata David ketika ditemui Tempo di rumahnya pada Rabu, 28 Agustus 2013. Dia mengatakan sudah sepenuhnya menyerahkan kasus ini ke pihak berwajib.
David menuturkan akan menghubungi Tempo jika sudah siap. "Saya minta nomor telepon kamu saja, nanti saya janji hubungi," ujarnya.
Bus Giri Indah B-7297-BI yang membawa 54 orang rombongan jemaat GBI Rahmat Emmanuel Ministry, Kelapa Gading, Jakarta Utara, masuk jurang di kilometer 90 Jalan Raya Puncak, Kampung Tugu Utara Persit, RT 01/01, Desa Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu, 21 Agustus 2013. Mereka usai menggelar kegiatan Puasa Ester di Taman Bunga, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
Tragedi itu menewaskan 20 orang, dua di antaranya Ajid Samsudin, 54 tahun, dan Herman, 25 tahun, warga Cisarua. Sedangkan sisanya mengalami luka berat dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Paru Gunawan Partowidagdo Cisarua, RSUD Ciawi dan Sentra Medika, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Belakangan diketahui bahwa surat izin kelayakan atau izin kir yang dimiliki bus tersebut palsu. Baik Kepolisian Resor Kota Bogor maupun Dinas Perhubungan Jakarta menyatakan izin tersebut abal-abal.
SYAILENDRA
Terhangat:
Suap SKK Migas | Konvensi Partai Demokrat | Pilkada Jatim
Berita populer:
Warga Penolak Lurah Susan Juga Akan Demo Jokowi
Jokowi Siap Jadi Mediator Keraton Solo, Tapi...
Demo Lurah Susan Digerakkan Dua Tokoh Ini
Loch Ness Tertangkap Kamera Fotografer Amatir