TEMPO.CO, Jakarta - Ratiman meninggal setelah menyambangi Kantor Pos Kalibaru, Jakarta Utara, untuk mengambil Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Sebelumnya, kakek 72 tahun ini mengutus kemenakannya, Andi, untuk menarik uang bantuan itu. Namun, kedatangan Andi ditolak petugas Kantor Pos. Alasannya, dana BLSM harus diambil langsung tanpa perwakilan.
Andi pun kembali ke rumah Ratiman di Jalan Kalibaru II-A Nomor 61, RT 001 RW 10, Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Kemudian bersama Andi dan Djaelani, Ratiman berangkat ke Kantor Pos. "Tapi uang Rp 300 ribu itu enggak bisa keluar. Alasan petugas, sudah ada yang mengambilnya," kata Djaelani.
Petugas menyarankan ketiga lelaki itu untuk mengecek ke Kantor Pos Pusat Jakarta Utara. Merekapun langsung meluncur ke tempat yang dimaksud. Di sana, lagi-lagi jawaban yang didapat sama. Jatah BLSM untuk Ratiman sudah ada yang mengambil. "Wajah Ratiman langsung berubah dan mengajak kami pulang," kata Djaelani.
Di tengah jalan, nelayan itu mulai menunjukkan gejala kelelahan dan keterkejutannya. Karena lemah, Ratiman kesulitan memegang tubuh Djaelani yang memboncenginya dengan motor.
Takut Ratiman jatuh, Djaelani memindahkannya ke becak agar bisa bersandar dan sedikit santai. Namun, Ratiman justru tak sadarkan diri dan meninggal sebelum mencapai rumah. "Padahal, Ratiman ingin menggunakan uang itu untuk acara zikiran 40 hari istrinya," ujar Djaelani.
AMRI MAHBUB | ISTMAN MP
Berita Terpopuler
Istri Jaksa Pamer Pistol Juga Kerap Berulah
Jaksa MP 'Pamer' Pistol Pernah Tangani Buruh Panci
Jatah BLSM Diambil Orang, Kakek Ini Meninggal
2 Polisi Bernama Agus, Selamatkan Nyawa Warga
Ini Konsep Jokowi Tentang Peremajaan Metromini