TEMPO.CO, Jakarta - Senjata jenis revolver milik korban penembakan Bripka Sukardi diduga dibawa oleh pelaku. Seorang saksi mata bernama Adi, 35 tahun, melihat pelaku mengambil pistol Sukardi usai menembaknya tiga kali. "Setelah tembak, dia ambil pistol dari pinggang korban," kata Adi saat ditemui di sekitar lokasi kejadian di depan Gedung KPK Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 11 September 2013.
Adi sempat melihat pelaku mengacung-acungkan pistol miliknya ke langit setelah mencuri revolver milik korban. Bak koboi yang sedang menakuti musuh, pelaku setengah menengadahkan pistol ke udara untuk menakut-nakuti orang di sekitarnya. Tak berapa lama, pelaku, yang menurut Adi berjumlah tiga orang, tancap gas meninggalkan lokasi menuju arah Mampang Prapatan. "Mereka pakai motor matic warna gelap," ujarnya.
Peristiwa penembakan berlangsung tadi malam sekitar pukul 22.00, Selasa 10 September 2013. Anggota Provost Satuan Kepolisian Air Badan Pemelihara Keamanan Polri ini tewas seketika. Pada bagian perut dan dada terdapat tiga luka tembakan. Jenazah dilarikan ke Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur.
Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Oegroseno membenarkan senjata milik korban tidak ada. Pistol standar provost itu tak ditemukan di kantong revolver Sukardi, ketika polisi melakukan olah tempat kejadian. Namun Oegroseno belum bisa memastikan ke mana hilangnya pistol itu. "Bisa saja korban meninggalkannya di rumah. Kami harus cek dulu," katanya.
Kasus penembakan terhadap polisi belum lama ini terjadi di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Dua polisi yang menjadi anggota Polsek Pondok Aren itu tewas ditembak oleh sekelompok orang.
ANANDA BADUDU
Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World
Berita terkait:
Harisson Ford Naik Meja Menteri untuk Betulkan AC
Menhut Bantah Aksi Naik Meja Harrison Ford
Jawaban Zulkifli Hasan Soal Kelakuan Harrison Ford
Menhut Tak Nyaman dengan Pertanyaan Harrison Ford