TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan Bripka Sukardi, anggota Provost Polair Markas Besar Kepolisian yang tewas ditembak, telah selesai diotopsi di Rumah Sakit Polri. Sukardi tewas saat mengendarai sepeda motor di Jalan H.R. Rasuna Said, depan kantor KPK, Selasa malam lalu, saat dia mengawal enam truk menuju proyek pembangunan di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan.
"Korban siang ini akan dimakamkan di Rawamangun, Jakarta Timur, dekat dengan rumah keluarga," ujar Rikwanto di tempat kejadian perkara, depan gedung KPK, Rabu, 11 September 2013.
Ia mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara yang sudah dilakukan tadi malam, didapatkan keterangan dari beberapa saksi bahwa korban terjatuh di tempat setelah sebelumnya dipepet oleh sepeda motor. Terjadi penembakan pertama, yang kemudian berlanjut penembakan kedua dan ketiga.
Dari olah TKP, kepolisian menemukan tiga selongsong dan sebuah bullet. Rikwanto mengatakan dapat dipastikan senjata yang digunakan adalah pistol, namun jenis senjata dan peluru masih dalam proses analisis laboratorium forensik Mabes Polri.
Bripka Sukardi diketahui tewas di tempat ketika sedang mengendarai sepeda motor sendirian, dan sedang melakukan pengawalan terhadap enam truk yang membawa benda berupa elevator parts untuk proyek Rasuna Tower-Jakarta dari Pelabuhan Tanjung Priok.
Ia tewas di jalur lambat Jalan H.R. Rasuna Said pukul 22.25 WIB. Pelaku diperkirakan menggunakan sepeda motor dan melarikan diri ke arah Mampang.
MAYA NAWANGWULAN
Topik Terhangat
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World | Penembakan Polisi | Krisis Tahu-Tempe
Berita Terkait:
Penembakan Polisi, Korban Nyambi Demi Kuliah Anak
Ini Yamaha Vixion, Motor Penembak Polisi di Rasuna
Ditembak, DPR Nilai Bripka Sukardi Salahi Prosedur