TEMPO.CO, Depok - Peristiwa penembakan terhadap aparat kepolisian akhir-akhir ini membuat Aipda Patah Saptiono prihatin. Anggota Kepolisian Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Pusat yang selamat dari penembakan misterius pada 27 Juli 2013 itu berpesan agar rekan-rekannya selalu berhati-hati.
"Waspada, liat kanan dan kiri," katanya saat ditemui Tempo di kediamannya di Depok, Rabu 11 September 2013. Kalau bisa, kata dia, setiap petugas di lapangan harus dilengkapi dengan senjata.
Ada baiknya juga, Patah berujar, petugas dibekali rompi anti peluru agar setidaknya dapat melawan ketika diserang.
Patah menyarankan setiap bertugas, anggota polisi harus didampingi rekannya, tak boleh sendiri-sendiri. "Sekarang pimpinan juga sudah memerintahkan minimal dua orang saat bertugas," katanya. Pimpinan, ujar Patah, juga sudah memerintahkan agar pulang pergi dari rumah ke tempat kerja memakai pakaian biasa.
Patah menuruti perintah atasannya itu. Sekarang, setiap berangkat dan pulang dari tugas, dia selalu berganti pakaian. Namun demikian, Patah mengaku tak takut meski pernah menjadi korban penembakan misterius. "Sebanarnya saya lebih bangga pakaian polisi, tapi ini perintah pimpinan, supaya kami aman," ujarnya.
ILHAM TIRTA
Topik terhangat:
Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World
Berita lainnya:
Begini Hasil CCTV Soal Penembakan Polisi di KPK
Penembakan Polisi, Korban Nyambi Demi Kuliah Anak
Rekan Kerja Sukardi: Gaji Ya Dicukup-cukupi
Penembakan Sukardi 70 Persen Mirip Sebelumnya