Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diprotes Para Dokter, Ini Pembelaan Dirut RS

image-gnews
Aksi protes dan aksi unjuk rasa dari puluhan dokter dan perawat Rumah Sakit Abdul Muluk Lampung (23/11). lampung.tribunnews.com
Aksi protes dan aksi unjuk rasa dari puluhan dokter dan perawat Rumah Sakit Abdul Muluk Lampung (23/11). lampung.tribunnews.com
Iklan

TEMPO.CO, Tanggerang Selatan - Neng Ulfah mengatakan bisa bekerja dengan maksimal memimpin rumah sakit meski tidak ada latarbelakang kedokteran. Menurutnya, sudah hampir dua tahun menjabat direktur di rumah sakit milik Pemerintah Daerah Tangerang Selatan itu hampir tidak mendapatkan kendala yang berarti.

"Saya nyaman saja, dan selama ini bisa bekerja dengan baik," katanya saat ditemui Jumat 20 September 2013. Meski lulusan sarajana ilmu sosial, Ulfah mengakui, dalam menjalankan tugasnya sebagai pimpinan rumah sakit mendapat kendala dalam mengimplementasikan bahasa-bahasa ke dokteran.

"Tapi masalah itu bisa diatasi, karena saya dibantu dokter-dokter yang berpengalaman,"katanya sambil menunjuk Kepala Bagian Pelayanan Kesehatan RSUD Tangerang Selatan yang duduk disampingnya. Terkait dengan jabatannya sebagai direktur, Ulfa mengatakan, hal itu bukan keinginannya.

"Saya kan hanya pegawai yang manut apa kata pimpinan (Wali Kota)," ujarnya.

Soal adanya dokter asing di RSUD Tangerang Selatan yang dipersoalkan para dokter spesialis, Ulfa mengatakan, itu merupakan program dari Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. "Kalau soal itu silahkan tanya ke pak Dadang (Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan)," katanya.

Puluhan dokter di RSUD Tangerang Selatan menilai Neng Ulfa yang lulusan Sarjana Sosial melanggar Peraturan Menteri Kesehatan nomor 971 tahun 2009 yang mengharuskan seorang direktur rumah sakit harus berasal dari kalangan tenaga medis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami hanya ingin meluruskan kesalahan dan pelanggaran regulasi ini," kata Ketua Komite Medis RSUD Tangerang Selatan, Daniel Richard.

Menurut Daniel, dengan dipimpin oleh seorang yang bukan dari kalangan tenaga medis, sulit bagi para dokter di rumah sakit milik Pemerintah Daerah Tangerang Selatan itu untuk melakukan koordinasi dan komunikasi.

"Sejak awal memang sudah agak sulit nyambungnya, lama kelamaan kami memuncak karena sulit berkoordinasi dan berkomunikasi dengan seorang pemimpin yang bukan dari kalangan dokter," kata Daniel.

Pengangkatan direktur rumah sakit yang bukan dari kalangan tenaga medis, menurut Daniel, melanggar ketentuan yang berkiatan dengan rumah sakit. Menurutnya karena kesalahan managemen rumah sakit sudah begitu banyak membuat kalangan dokter menjadi tidak nyaman dan akhirnya memutuskan mengambil sikap dengan memprotes melalui aksi damai yang dilakukan hari ini.

JONIANSYAH

Topik Terhangat
Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Mobil Murah | Miss World | Info Haji

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

18 September 2018

Suasana sidang perdata gugatan RS Omni Alam Sutera yang dilayangkan orangtua kembar Jayred dan Jayden yabg diduga korban malapraktek. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

Kuasa hukum RS Omni Alam Sutera tidak bersedia mengomentari keputusan hakim, yang menyatakan Rumah Sakit Omni terbukti bersalah atas kasus malpraktik.


RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

18 September 2018

Foto bayi kembar Jayred dan Jayden korban dugaan mal praktek RS OMNI di tangan ibunya Juliana Dharmadi. TEMPO/Dwianto Wibowo
RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

Ibu dua anak kembar itu merasa puas dengan keputusan pengadilan yang menyatakan RS Omni Alam Sutera terbukti malpraktik.


BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

12 September 2018

RSUD Pasar Minggu, Jakarta, 4 November 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

Setiap tahun DKI menggelontorkan Rp 1,5 triliun untuk membayar premi BPJS Kesehatan bagi pasien kelas III. BPJS Kesehatan defisit Rp 9,75 triliun .


Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

30 Agustus 2018

Suasana sidang perdata gugatan RS Omni Alam Sutera yang dilayangkan orangtua kembar Jayred dan Jayden yabg diduga korban malapraktek. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

Juliana Dharmadi, ibu kembar Jared dan Jayden Cristophel, korban dugaan malpraktik Rumah Sakit Omni menanggung beban hidup berat selama 10 tahun ini.


RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

29 Agustus 2018

Suasana sidang perdata gugatan RS Omni Alam Sutera yang dilayangkan orangtua kembar Jayred dan Jayden yabg diduga korban malapraktek. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

Juliana menuduh RS Omni lakukan malpraktik sehingga anak kembarnya buta, dia menggugat Rp 20 miliar.


Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

27 Februari 2018

Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

Beredarnya rekaman video pelecehan seksual oleh seorang perawat menyentak kita semua.Tak mudah menuduh tenaga kesehatan melakukan pelecehan seksual.


BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

10 September 2017

REUTERS
BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

Pengamat BPJS Watch Timboel Siregar mendesak kepolisian untuk menyelidiki dokter dan petugas rumah sakit yang menolak bayi Debora.


Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

10 September 2017

Ilustrasi bayi dalam inkubator. shutterstock.com
Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

Bayi Debora meninggal di RS Mitra Keluarga karena orang tuanya tak punya Rp 19 juta untuk biaya fasilitas PICU.


Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

23 Juni 2017

ilustrasi kebakaran. Tempo/Indra Fauzi
Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

Rumah sakit ini memiliki sistem pemadaman sebagai langkah
pencegahan.


Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

28 Maret 2017

ilustrasi malpraktek. Tempo/Indra Fauzi
Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

Putri Ira Rahmawati meninggal karena keterlambatan dokter memberi pertolongan darurat.