TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, merazia senjata tajam ke sejumlah sekolah. Razia ini dilakukan lantaran terjadinya serangkaian pengeroyokan yang melibatkan pelajar. "Pemeriksaan dilakukan karena kami khawatir ada yang menyimpan senjata tajam," kata Wali Kota Nur Mahmudi di Depok, Jawa Barat, Jumat, 25 Oktober 2013.
Sekitar pukul 8.00 pagi tadi, seorang pelajar SMK Wirabuana, Adi Nugroho, 17 tahun, tewas saat dilarikan ke Rumah Sakit Citama, Bojong Gede, Depok, Jawa Barat. Adi diserang beberapa lelaki muda berseragam sekolah dengan celurit dan samurai di Kampung Warung Jambu, Pabuaran, Bojong Gede, Depok, Jawa Barat. Adi meninggal dengan luka tusuk di dada kiri hingga menembus jantung, luka bacok di tangan kanan dan punggung.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Hary Pansila, sudah menyiapkan sanksi yang akan diberikan. Jika hal ini berulang-ulang terjadi, apalagi oleh sekolah yang sama, sekolah tersebut akan dievaluasi. "Terkait hal yang terjadi yang diperkirakan melibatkan sekolah ini, masih menunggu hasil investigasi dari Kepolisian," kata dia.
Nur Mahmudi mengimbau para siswa Izzata agar tetap berperilaku baik. Menurut dia, terjadinya tawuran antara pelajar itu disebabkan oleh kesalahpahaman antara siswa. Jika mereka bisa berbaur dengan kata-kata dan perbuatan yang baik terhadap teman-temannya yang berbeda sekolah, tawuran bisa dihindari. "Hati-hatilah berbicara sehingga tidak memicu konflik antar pelajar," katanya.
Nur Mahmudi menegaskan, tidak ada yang didapatkan dari aksi kekerasan dan tawuran. Perilaku itu hanya akan membawa kesengsaraan, apalagi sampai mengakibatkan kematian yang ujungnya berurusan dengan hukum. "Karena itu hindarilah tawuran pelajar, isi dengan kegiatan positif dan belajar," kata Nur.
ILHAM
Topik Terhangat
Sultan Mantu | Misteri Bunda Putri | Gatot Tersangka | Suap Akil Mochtar | Dinasti Banten
Berita Terkait
Mahasiswa Moestopo Tawuran, Sempat Saling Sandera
Pelajar Tewas Dicelurit Saat Berangkat ke Sekolah
Polisi Tangkap 3 Rekan Tompel Penyiram Air Keras