TEMPO.CO, Jakarta - Penertiban lahan Waduk Ria Rio yang diklaim milik keluarga mantan Wakil Presiden Adam Malik masih menggantung. Camat Pulogadung Teguh Hendarwan belum bisa memastikan waktu penertiban lahan yang dihuni 284 kepala keluarga itu. "Waktunya, kami masih menunggu intruksi dari Pak Gubernur. Ya, ditunggu saja waktunya," kata Teguh kepada Tempo, Sabtu, 26 Oktober 2013.
Saat ini, Satpol PP baru membongkar ratusan bangunan rumah yang warganya sudah direlokasi ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pinus Elok. Meski begitu, Teguh membantah kabar bahwa dia membatalkan surat peringatan ketiga kepada warga yang masih menduduki bantaran Waduk Ria Rio, yang diklaim oleh ahli waris Adam Malik. "Tidak ada pembatalan SP3 atau pembatalan penertiban. Yang bilang seperti itu bohong," katanya.
Menurut Teguh, SP3 telah diberikan pada Kamis dan Jumat kemarin. "Sudah diberikan kemarin, kepada Ketua RT, RW, dan perwakilan warga," ujarnya. Di dalam SP3 itu, kata Teguh, tertulis tengat waktu 1 x 24 jam warga sudah harus pindah. "Jadi, sewaktu-waktu sudah bisa ditertibkan. Kapan pun itu, kan, sudah sah, karena batasnya 1 x 24 jam," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua RW 15, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Abdul Gofur, memastikan bahwa tidak akan ada penertiban paksa di lahan seluas 2,1 hektare. Menurut dia, penertiban dan surat peringatan ketiga yang sudah diberikan pihak Kecamatan Pulogadung, Jumat kemarin, sudah dibatalkan.
"Tidak ada pembongkaran di tanah Adam Malik. Saya sudah pastikan ke Camat. SP3-nya juga batal," kata Gofur kepada Tempo di pos RW. Menurut Gofur, sebanyak seribu anggota organisasi masyarakat dari Forum Betawi Rempug (FBR), sejak 17 Oktober 2012, yang berjaga di lahan Adam Malik juga sudah tidak disiagakan. "Tidak ada penjagaan lagi, tapi sebagian (anggota FBR) masih duduk-duduk saja di sini (Gardu FBR)," ujarnya.
AFRILIA SURYANIS
Berita Terpopuler:
Samsung Galaxy Tab 3 10.1 Berprosesor Intel
Daftar Tangan Kanan Adik Atut di Banten
Disadap, Merkel Minta Kerja Sama Eropa-AS Dikaji
Opportunity Mulai Mendaki Bukit Mars
Diminta Bekerja Sama dengan FPI, Ahok Bingung