TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia Kabupaten Bekasi, Agus Setiawan, mengatakan hasil kesepakatan dengan Musyawarah Pimpinan Daerah setempat sejak 28 Oktober hingga 1 November 2013 tak ada aksi mogok, kecuali dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).
"(FSPMI) 15-20 persen dari jumlah buruh," kata Agus, Ahad, 27 Oktober 2013. Sedangkan yang lainnya tidak mogok. Ia mengaku bingung menyikapi mogok nasional Senin, 28 Oktober 2013. "Apakah mogok akan memperbaiki keadaan? Jadi kontraproduktif, kan."
Di Kabupaten Bekasi, saat ini tercatat sekitar 6.000 lebih perusahaan yang berada di kawasan industri, di antaranya MM 2100, Ejib, Hyundai, Jababeka 1 dan 2, Lippo Cikarang, Delta Silicon, dan Deltamas.
Adapun Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KPSI) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menolak rencana buruh melakukan mogok kerja nasional. "Kami tak ambil bagian dari mogok nasional buruh," kata Presiden KPSI, Andi Gani Nena Wea.
Menurut dia, mogok nasional yang akan diadakan pada Senin hari ini menyimpang. Sebab, kata dia, upah layak masih dalam tahap pembahasan. Berbeda dengan tahun lalu, mogok nasional karena pembahasan mengenai upah layak menemui jalan buntu. "Dulu saya yang mempelopori mogok nasional," ujarnya. Meski demikian, pihaknya tetap menghormati serikat lainnya yang mogok. "Itu merupakan hak mereka untuk mogok." (Baca: Aksi Buruh, Polres Bekasi Terjunkan 1.870 Personel)
ADI WARSONO
Berita Lainnya:
Aksi Buruh, Polres Bekasi Terjunkan 1.870 Personil
Jokowi Ungguli Capres Tua, Termasuk Prabowo
Setumpuk Alasan FPI Menolak Lurah Susan
PPATK Telusuri Rekening Kolega Adik Atut
Adik Atut Diduga Punya Banyak 'Operator' Proyek