TEMPO.CO, Jakarta - Selain menolak penempatan Lurah Susan Jasmine Zulkifli di Lenteng Agung, Front Pembela Islam (FPI) menyasar pemimpin perempuan lain yang merupakan non-muslim. FPI akan mengajukan protes penempatan Lurah Pejaten Timur, Grace Tiaramudi. Seperti halnya Susan, Lurah Grace dianggap tak merepresentasikan warga di kelurahan yang dipimpinnya, yang mayoritas muslim. Menanggapi hal ini, Lurah Grace cuma berkomentar sederhana: "No comment!"
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Selatan Syamsudin Noor mengaku bingung kenapa FPI memprotes kedua lurahnya. Sebab, kata Syamsudin, dari hasil diskusi sejauh ini, warga sudah menerima kedua lurah perempuan itu. "Yah, kalau nanti mereka beneran akan demo, kami lihat bagaimana situasi berkembang," ujarnya. (Baca: Warga Lenteng Agung Resah FPI Usik Lurah Susan)
Adapun FPI juga bakal mendatangi Balai Kota pekan ini. Mereka akan mendemo Gubernur DKI Jakarta soal penempatan Lurah Susan dan Lurah Grace. Sebelumnya, sejumlah warga Lenteng Agung juga menolak Lurah Susan dengan alasan yang sama. Ditengarai, pengunjuk rasa yang mengatasnamakan warga ini datang dari luar Lenteng Agung. (Baca: Pendemo Lurah Susan Bukan Warga Lenteng Agung?)
Lurah Susan sudah empat bulan memimpin Kelurahan Lenteng Agung. Sebagian warga Lenteng Agung tak masalah Susan memimpin daerah yang mayoritas penduduknya muslim itu. (Baca: Lurah Susan Memimpin tanpa Prasangka)
ISTMAN | NI
Berita Lainnya:
Mendagri Tak Tahu FPI Mulai Mengusik Lurah Susan
Warga Lenteng Agung Resah FPI Usik Lurah Susan
FPI Demo Lurah Susan, Komnas HAM: Itu Ancaman!
Aksi Mengusik Lurah Susan, FPI Beri Contoh Buruk