TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menggelar lomba sopir angkutan umum teladan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai lomba yang digelar Dinas Perhubungan DKI Jakarta itu sangat bermanfaat karena dapat mendorong sopir agar tertib dalam berkendara. Selama ini, menurutnya, sopir-sopir khususnya angkutan umum masih bandel. "Ada larangan putar balik malah muter, dilarang lewat juga," ujar pria yang akrab disapa Jokowi ini, Jumat, 1 November 2013.
Namun, Jokowi sempat menyindir pemenang lomba yang didominasi sopir taksi dan juru mudi TransJakarta. "Padahal seharusnya ada Metromini atau Kopaja," kata mantan Wali Kota Surakarta ini.
Dari 10 pemenang lomba, delapan di antaranya adalah sopir taksi. Sisanya, juru mudi TransJakarta. Menurut Jokowi, selama ini angkutan umum seperti Metromini atau Kopaja yang sering membuat masyarakat mengeluh. Jokowi menilai mayoritas sopir taksi dan TransJakarta memang sudah tertib.
Jokowi berharap acara ini juga bisa diikuti para sopir angkutan umum lainnya. Ia juga memerintahkan Dinas Perhubungan agar memberi pelatihan kepada para sopir. "Lain kali Dinas Perhubungan seharusnya mengikutsertakan mereka. Kalau sopir Metromini bahkan nabrak aja bisa milih-milih," ujar Jokowi sambil menyebut kejadian penabrakan pos polisi di kawasan Semanggi, Jakarta, pada November 2012 lalu. Sindiran Jokowi ini disambut tawa para sopir Kopaja dan Metromini yang meriung di sekitarnya.
Rekson, salah seorang sopir Kopaja, mengatakan dia tidak tahu-menahu soal lomba ini. Tapi dia sadar banyak rekan sejawatnya, termasuk dia, yang masih ugal-ugalan saat menyopir. "Namanya juga kejar setoran," ujarnya singkat.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menyatakan sudah mengajak elemen Kopaja, Metromini, dan Mikrolet. "Kami minta agar masing-masing mengirim sopir sebagai perwakilan yang dinilai bagus," kata Pristono ketika dihubungi Tempo, Jumat, 1 November 2013. Namun, ternyata baik Metromini, Kopaja, maupun Mikrolet tidak ada yang mengirimkan perwakilannya.
Pendaftaran lomba sopir teladan dibuka sejak September 2013 dan terbuka untuk semua sopir angkutan umum. Masing-masing operator diminta mengirimkan perwakilan sopir yang dinilai mumpuni. Tim dari Dinas Perhubungan kemudian melakukan seleksi administrasi, mulai dari kelengkapan surat hingga rekam jejak. Hasilnya, ada 150 orang yang lolos untuk mengikuti seleksi berikutnya.
"Mereka ikut tes mulai dari pengetahuan umum soal keselamatan berkendara, undang-undang jalan raya, hingga teknik berkendara," ujar Pristono. Hasilnya ada 10 nama yang dinobatkan sebagai pemenang. Pristono berharap, lomba ini bisa mendorong sopir untuk memberi pelayanan terbaik.
SYAILENDRA