TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta sore ini, Jumat, 1 November 2013, tak mampu membubarkan demonstrasi buruh. Ribuan buruh bertahan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, kantor Gubernur DKI Joko Widodo.
Berdasarkan pantauan Tempo, suara buruh semakin riuh meski kehujanan. Mereka tetap patuh pada komando sang orator.
Buruh yang berunjuk rasa menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta menjadi Rp 3,7 juta itu saat ini bernyanyi dan meneriakkan yel-yel. "Yang mau kehujanan ayo gabung. Yang tidak mau kehujanan, temannya Sofjan Wanandi," teriakan sang orator mengacu pada Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia.
Selain itu, orator berteriak mengajak Jokowi untuk hujan-hujanan bersama mereka. "Ayo Pak Gubernur kita sama-sama ujan-ujanan di sini," katanya lantang.
Suasana semakin menggelora saat mereka menyalakan musik dari mobil komando yang sepenggal liriknya berbunyi "buruh bersatu tak bisa dikalahkan." Para buruh pun serempak bernyanyi sembari berjingkrak-jingkrak.
Mereka juga menyanyikan lagu dangdut Jokowi. Sepenggal liriknya, "Jokowi...Jokowi...blusukan mencari kebenaran," mengalun menemani para buruh bergoyang.
LINDA TRIANITA
Baca juga:
Ahok: Pengusaha Tak Kuat Bayar Upah Rp 3,7 Juta
Polisi Periksa Pria Penjemput F di Rumah Adiguna
Vika Dewayani, Istri Adiguna Sutowo, Geleng-geleng
DKI Mulai Bangun 4.467 Unit Rumah Deret
Penyidik Akan Periksa Eddies Adelia Besok