TEMPO.CO, Jakarta - Tak ada harapan bagi monyet-monyet hasil razia yang positif mengidap tuberkulosis (TBC) dan hepatitis. Kedua penyakit itu sangat mudah menular ke manusia dan sulit disembuhkan pada primata, sehingga mereka harus dimusnahkan.
"Sebenarnya kasihan, tetapi tidak ada pilihan lain, harus dimusnahkan," kata Ketua Jakarta Animal Network, Benfica ketika ditemui di Balai Kesehatan Hewan dan Ikan, Jakarta Selatan pada Selasa, 5 November 2013.
Sebanyak lima monyet dari total 67 monyet yang terjaring razia positif mengidap TBC. Sementara satu monyet lainnya mengidap hepatitis. "Berbahaya sekali karena hepatitis di monyet itu berjenis C dan D," kata dia.
Monyet-monyet berpenyakit itu terjaring razia di kampung monyet di wilayah Jakarta Timur. Benfica mengatakan, dua jenis penyakit itu sangat sulit disembuhkan pada binatang. Soalnya, pengobatannya membutuhkan disiplin tinggi dalam meminum obat. TBC dan hepatitis juga sangat mudah menular ke manusia.
Jakarta Animal Aid Network (JAAN) memang ikut membantu menangani hewan di sana. Dua orang dokter hewan dan tiga caretaker atau pengurus hewan berasal dari JAAN.
Selain mengidap TBC dan hepatitis, seluruh monyet itu ternyata cacingan. Tetapi cacingan mudah disembuhkan. Mereka akan dirawat di kandang selama sekitar sebulan, lalu dilatih agar kembali liar selama tiga sampai empat bulan. Setelah itu, barulah bisa diserahkan ke Ragunan.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan hasil pemeriksaan itu membuktikan kekhawatiran mereka tentang penyakit yang bisa ditularkan monyet. "Jadi ini masalahnya bukan tentang topeng monyetnya, tetapi penyakit yang bisa ditularkan monyet. Kekhawatiran kami ternyata terbukti," katanya.
ANGGRITA DESYANI
Berita Lain:
Penanganan Kasus Perbudakan Pabrik Panci Lamban
Tersangka Pencabulan Bayi AA Pamannya Sendiri
Bejat, Bapak Dua Kali Setubuhi Anak Kandung