TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, menegaskan tidak akan tebang pilih dalam menegakkan aturan di Ibu Kota. Tidak hanya keras kepada masyarakat kecil, dia mengaku siap melibas pengusaha nakal.
"Saya sudah kerja sama dengan Kejaksaan dan Pengadilan, kalau ada pengusaha nakal sikat saja," kata Basuki di depan peserta rembuk provinsi 2013 di Hotel Laumere, Jakarta Pusat, pada Senin, 2 November 2013. Terutama, Basuki menyebutkan pengusaha yang menduduki lahan negara.
Salah satu contohnya, ketika penertiban warga yang tinggal di bantaran Waduk Pluit, Jakarta Utara beberapa bulan silam. Di sana warga ditengarai di-backing oleh pengusaha yang menyewakan lahan.
"Mereka dibayar untuk menghalang-halangi relokasi karena lahan usahanya diganggu," ujarnya. Model macam ini-lah yang menurut Basuki banyak di Jakarta.
Situasi seperti itu, kata Basuki, telah terjadi berpuluh-puluh tahun dan tidak ada alternatif jalan keluar permasalahan. Dia sudah sepakat dengan Kejaksaan untuk memidanakan pengusaha nakal.
"Bisa kami jerat dengan tindak pidana korupsi," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini. Landasannya, para pengusaha ini menggunakan tanah negara secara ilegal.
SYAILENDRA
Berita Lain:
Jokowi Menang Satu atau Dua Putaran?
Anas: Mulyana Memiliki Komitmen Tinggi
Wilayah Jakarta Siang Hari Diguyur Hujan
Jenazah Mulyana W. Kusumah Dimakamkan di Bogor
Jokowi Presiden Terpilih dalam Survei CSIS