TEMPO.CO, Jakarta - Setelah kereta menabrak truk pengangkut BBM, ternyata sempat terjadi dua kali ledakan dari arah truk. Iyam, 50 tahun, warga Pondok Betung yang ada di lokasi kejadian, melihat api lantas membesar dan asap hitam membubung tinggi. “Teriakan dan jerit korban di mana-mana,” kata Iyam di lokasi kejadian, perlintasan kereta Ulujami, Jakarta Selatan.
Menurut Iyam, sopir pengangkut BBM itu terlihat memaksa menerobos perlintasan rel. Padahal sirene palang kereta sudah berbunyi. Masalahnya, saat berusaha melintas, truk pengangkut BBM itu tiba-tiba mogok.
Sementara kereta api jurusan Serpong-Tanah Abang tengah melaju dari arah Bintaro. "Kereta akhirnya menabrak bagian pantat truk," kata warga Pondok Petung yang kediamannya tak jauh dari lokasi kejadian ini.
Tabrakan kereta dengan truk tangki itu terjadi pukul 11.20 WIB. Setidaknya enam orang ditemukan tewas dalam tabrakan itu. “Sebagian besar korban ditemukan sudah hangus,” kata Sukarno, seorang sukarelawan yang turut membantu evakuasi korban.
Berdasarkan pantauan Tempo, saat ini di lokasi kejadian masih ramai. Hujan deras yang mengguyur lokasi kejadian cukup mengganggu proses evakuasi. Warga yang berdatangan untuk menyaksikan pun masih terus mengalir dari daerah-daerah sekitar.
Hingga kini tercatat ada enam korban jiwa akibat kecelakaan tersebut. Korban dibawa ke RS dr Suyoto di Jalan Veteran, Jakarta Selatan. Gerbong kereta masih teronggok di rel dan belum sempat dievakuasi.
AMIRULLAH
Berita terkait
Polisi: KNKT Selidiki Tabrakan Kereta Bintaro
Tabrakan Kereta Bintaro, Sopir Tangki Maksa Melintas ?
Ini Cerita Miris Tabrakan Kereta Bintaro 1987
Insiden Kereta Bintaro, Pertamina Cek Truk Tangki