TEMPO.CO, Jakarta - Korban tabrakan kereta api rel listrik rute Serpong-Tanah Abang yang dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati menjadi tujuh orang. Dua korban terakhir masuk ke ruang gawat darurat RS Fatmawati sekitar pukul 13.45 WIB.
Humas RS Fatmawati belum memberikan keterangan kepada awak media yang mulai menyemut di ruang tunggu ICU. Namun, dari data yang dihimpun Tempo, ketujuh korban itu adalah
1. Susi Relahati, 39 tahun, kondisi non-luka bakar tidak gawat;
2. Natali, 23 tahun, kondisi luka bakar sangat gawat;
3. Renawati, 36 tahun, kondisi luka bakar tidak gawat;
4. Arina Meilanda, 21 tahun, kondisi luka bakar gawat;
5. Mrs X (belum ada identitas), kondisi luka bakar sangat gawat;
6. Linda Syafrial, 23 tahun, kondisi luka bakar gawat; dan
7. Ucu, 28 tahun, kondisi luka bakar gawat.
Seorang petugas RS Fatmawati yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, korban yang paling parah adalah perempuan yang belum diketahui identitasnya. Tangan kanannya hangus terpanggang. Sementara sekujur tubuhnya juga mengalami luka bakar. Bahkan, setiba di RS Fatmawati, bau hangus pun menyeruak.
Walhasil, sejumlah pengunjung RS Fatmawati seketika histeris, terutama ibu-ibu. Mereka tampak menangis tersedu. Meski bukan keluarga, ibu-ibu ini mengaku spontan tersentuh hatinya.
"Kasihan sekali kondisinya. Kok separah ini transportasi di Jakarta," kata ibu Nurul Rochmah kepada Tempo.
Saat ini ketujuh korban masih dirawat intensif oleh sejumlah dokter di RS Fatmawati. Tampak beberapa dokter berseliweran keluar-masuk ruang ICU dengan masker yang masih menutupi sebagian wajah mereka.
INDRA WIJAYA
Berita terkait
Tabrakan Kereta Bintaro, Sopir Tangki Maksa Melintas ?
Polisi: KNKT Selidiki Tabrakan Kereta Bintaro
Tabrakan Kereta Bintaro, Sopir Tangki Maksa Melintas ?
Ini Cerita Miris Tabrakan Kereta Bintaro 1987
Insiden Kereta Bintaro, Pertamina Cek Truk Tangki