TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PT Kereta Api Indonesia Sugeng Priyono memastikan palang pintu dan sinyal peringatan di pelintasan Ulujami, Bintaro, Jakarta Selatan, berfungsi normal. "Kami sudah mengecek di lapangan saat itu pintu sedang menutup dan bunyi peringatan juga ada," kata Sugeng dalam telewicara dengan Metro TV pada Senin, 9 Desember 2013.
Kecelakaan kereta ini terjadi sekitar pukul 11.20 WIB. Saat itu kereta jurusan Serpong-Tanah Abang sedang melintas. Tapi, ada truk Pertamina bermuatan 24 kiloliter bahan bakar yang diduga memaksa menerobos.
Hanya, Sugeng belum bisa memastikan bahwa truk tersebut menerobos, meski beberapa saksi di lapangan memastikan truk memang memaksa lewat. "Kami serahkan ke pihak berwenang untuk menyelidiki," ujarnya.
Sugeng menuturkan, kecelakaan di perlintasan sebidang bukanlah hal baru. Solusi satu-satunya adalah membangun underpass atau flyover karena termasuk dalam manajemen perlintasan sebidang. Pembangunan dua elemen ini merupakan tanggung jawab pemerintah daerah.
Akibat kecelakaan ini, masinis dan seorang teknisi KRL tersebut meninggal di tempat. Puluhan lainnya luka-luka. Simak perkembangan kecelakaan kereta Bintaro di sini.
SYAILENDRA
Berita terkait:
Tabrakan Bintaro, Korban Berguling di Gerbong
Tabrakan Kereta Bintaro, 128 Rute ke Serpong Kacau
78 Nama Korban Tabrakan Kereta Bintaro
Efek Tabrakan Bintaro, Penumpang KRL Telantar