Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Firasat Ibu Korban Tabrakan Kereta Bintaro  

image-gnews
Warga berkerumun untuk menonton dan mengambil gambar dengan ponsel di sekitar lokasi terjadinya kecelakaan kereta api menabrak truk tangki BBM di lintasan KRL Ulujami, Bintaro,  Jakarta (9/12). Gerbong pertama terbakar akibat kendaraan tangki BBM menerobos perlintasan saat kereta akan lewat.  REUTERS/Beawiharta
Warga berkerumun untuk menonton dan mengambil gambar dengan ponsel di sekitar lokasi terjadinya kecelakaan kereta api menabrak truk tangki BBM di lintasan KRL Ulujami, Bintaro, Jakarta (9/12). Gerbong pertama terbakar akibat kendaraan tangki BBM menerobos perlintasan saat kereta akan lewat. REUTERS/Beawiharta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dermawan Pasaribu tampak lemas tak berdaya di sudut ruang tunggu ruang ICU Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin, 9 Desember 2013. Perempuan berusia 50an tahun ini tak henti-hentinya menghamburkan air mata.

Dermawan adalah ibu kandung dari salah satu korban kecelakaan kereta api listrik tujuan Stasiun Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki bahan bakar minyak di perlintasan Bintaro Permai. Saat ini putri tercintanya, Natali, 23 tahun, sedang berjuang mempertahankan hidup.

"Kata dokter, Natali luka bakar sekitar 80 persen," kata Dermawan lirih sambil terisak-isak kepada Tempo.

Dermawan mengaku sudah melihat langsung kondisi putrinya. Dia benar-benar syok dan sedih melihat putrinya yang mengalami luka bakar dari leher hingga badan, lengan, dan kaki.

Menurut dia, Natali menumpang KRL Jabodetabek dari rumah mereka di Bintaro menuju stasiun Cikini. Natali hendak menuju kampusnya di Universitas Bung Karno, Cikini, Jakarta Pusat.

Natali sudah biasa pergi ke kampus menggunakan moda transportasi KRL Jabodetabek. Hari ini rencananya Natali hendak mengurus skripsinya. "Saat ini Natali semester tujuh," kata dia.

Sebelum berangkat, Dermawan mengaku sempat punya firasat. Dia melihat Natali berjalan agak doyong. "Loh kenapa jalannya doyong, lalu Natali jawab, 'Ah Mama apaan sih'," kata Dermawan.

Beberapa saat setelah Natali berangkat, Dermawan melihat kejadian kecelakaan KRL di Ulujami, Jakarta Selatan. Dia pun mengaku khawatir.

Dermawan berupaya menelepon telepon genggam Natali. "Teleponnya nyambung tapi tidak diangkat," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kakak Natali, Berliana yang berumur 25 tahun, juga berupaya menghubungi Natali. "Tapi sama saja Natali tak mengangkat telepon saya," kata Berliana kepada Tempo.

Lalu kabar sedih pun datang. Telepon Dermawan giliran berdering. Bak petir di siang bolong, seorang dokter dari Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati mengabarkan bahwa Natali menjadi salah satu korban kecelakaan KRL Bintaro.

Sedih makin mendalam ketika Dermawan teringat hanya beberapa hari lagi Natali berulang tahun. "Natali ulang tahun (ke-24) tanggal 27 mendatang," kata ibu rumah tangga berperawakan gemuk dan agak pendek ini.

Berliana sang kakak menambahkan, rencana perayaan Hari Raya Natal tanggal 25 Desember mendatang sepertinya buyar karena salah satu anggota keluarga mereka mengalami musibah tragis.

Dermawan saat ini masih setia menunggu putrinya ditemani suami dan anaknya yang lain. Sebagian keluarga besarnya bergantian hadir di rumah sakit. Tampak keluarga ini saling memeluk dan menangis. Klik untuk baca selengkapnya tentang kecelakaan kereta api Bintaro.

INDRA WIJAYA

Berita terkait:
Tabrakan Kereta Bintaro, Banyak Korban Terbakar

Nama 7 Korban Tabrakan Kereta Bintaro di Fatmawati

Korban KRL Bintaro Perempuan dan Anak-anak

Kecelakaan Kereta di Bintaro, Ini Masinisnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terinspirasi dari Peristiwa Nahas, Ini Film dan Lagu Tentang Tragedi Bintaro

19 Oktober 2023

Kecelakaan Kereta Api di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta, 20 Oktober 1987. Dok.TEMPO/ A Muin Ahmad
Terinspirasi dari Peristiwa Nahas, Ini Film dan Lagu Tentang Tragedi Bintaro

Tak hanya dikenang sebagai kecelakaan kereta terbesar, namun Tragedi Bintaro juga menjadi inspirasi seniman.


Mengenang Tragedi Bintaro, Kecelakaan Maut Kereta 36 Tahun Lalu

19 Oktober 2023

Kecelakaan Kereta Api di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta, 20 Oktober 1987. Dok.TEMPO/ A Muin Ahmad
Mengenang Tragedi Bintaro, Kecelakaan Maut Kereta 36 Tahun Lalu

Hari ini 19 Oktober 2023, sudah 36 tahun berlalunya tragedi Bintaro yang selalu dikenang sebagai keelakaan kereta terparah.


Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Stasiun Palmerah  

8 Mei 2015

123rf.com
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Stasiun Palmerah  

Pria tersebut, menurut Suparman, berjalan memasuki perlintasan kereta dan langsung terlindas kereta barang yang melintas.


Diteriaki Warga, Sopir Blue Bird Nekat Menerobos  

15 Oktober 2014

Sejumlah pengendara menerobos palang pintu kereta api yang telah menutup di tempat terjadinya lokasi tabrakan antara KRL Commuter Line Serpong-Tanah Abang dan truk tangki BBM Pertamina pada di perlintasan Ulujami, Jakarta, Rabu (11/12). TEMPO/Subekti
Diteriaki Warga, Sopir Blue Bird Nekat Menerobos  

Sejak awal sopir minibus Blue Bird melanggar.


Tabrakan Bintaro, Sopir Blue Bird Lawan Arus Lalin

15 Oktober 2014

Kondisi Minibus Blue Bird yang tertabrak kereta pembawa batu di perlintasan Pondok Betung, Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta Selatan, 15 Oktober 2014. Twitter.com/@Anitakurniawati
Tabrakan Bintaro, Sopir Blue Bird Lawan Arus Lalin

Jalan Ulujami-Tanah Kusir sudah dibuat searah pascatabrakan antara kereta dan truk tangki Pertamina tahun 2013.


Tabrakan Bintaro, Layanan Kereta Terganggu

15 Oktober 2014

Petugas berusaha mengevakuasi Minibus Blue Bird yang tertabrak kereta di perlintasan Pondok Betung, Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta Selatan, 15 Oktober 2014. Twitter.com/@Ninachristina51
Tabrakan Bintaro, Layanan Kereta Terganggu

Terjadi penumpukan penumpang di sejumlah stasiun.


Tabrakan Bintaro, Blue Bird Terobos Pintu Kereta

15 Oktober 2014

Kereta Commuterline melintas dekat Minibus Blue Bird yang tertabrak kereta di perlintasan Pondok Betung, Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta Selatan, 15 Oktober 2014. Twitter.com/@TMCPoldaMetro
Tabrakan Bintaro, Blue Bird Terobos Pintu Kereta

Sopir bus Blue Bird mengalami luka ringan.


Kereta Tabrak Bus Blue Bird di Bintaro  

15 Oktober 2014

Ilustrasi kecelakaan di pintu lintasan kereta.
Kereta Tabrak Bus Blue Bird di Bintaro  

Bus Blue Bird tertabrak kereta pengangkut batu.


Tragedi Bintaro, Pengendara Masih Nekat Lawan Arus  

17 Mei 2014

Petugas berusaha memadamkan api yang mebakar kereta commuter line KRL yang terbakar setelah menabrak truk tangki pembawa BBM di Perlintasan Bintaro Permai, Jakarta, pada 9 Desember 2013. TEMPO/Ifa Nahdi
Tragedi Bintaro, Pengendara Masih Nekat Lawan Arus  

Ketidaktertiban para pengguna jalan raya itu sangat terasa jika tidak ada polisi lalu lintas.


Tragedi Bintaro, Pertamina Berjanji Taati KNKT  

16 Mei 2014

Petugas berusaha memadamkan api yang mebakar kereta commuter line KRL yang terbakar setelah menabrak truk tangki pembawa BBM di Perlintasan Bintaro Permai, Jakarta, pada 9 Desember 2013. TEMPO/Ifa Nahdi
Tragedi Bintaro, Pertamina Berjanji Taati KNKT  

Ali mengatakan, ada atau tidak kecelakaan, Pertamina selalu melakukan update atau peningkatan kualitas para sopirnya.