TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, telah menginstruksikan Menteri Perhubungan Erenst Evert Mangindaan untuk mengurus keluarga korban kecelakaan kereta komuter di Pondok Betung Bintaro, Jakarta Selatan.
SBY meminta Mangindaan untuk meringankan beban keluarga korban. "Kita berduka atas tragedi kecelakaan Commuter Line di Bintaro. Semoga keluarga korban diberi ketabahan. *SBY*," tulis SBY dalam akun Twitter @SBYudhoyono, Selasa, 10 Desember 2013.
SBY juga mengatakan, masih menunggu hasil investigasi Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) atas kecelakaan yang merenggut 7 nyawa ini. "Ini akan jadi pembelajaran bagi kita untuk hindari kejadian yang sama agar tidak terulang kembali. *SBY*," kata SBY.
Pada Senin, 9 Desember 2013, kereta komuter line nomor 1131 tujuan Serpong-Tanah Abang mengalami kecelakaan di jalur arah Pondok Ranji menuju Kebayoran Lama. Kecelakaan yang terjadi pukul 11.20 WIB itu, disebabkan tabrakan dengan truk pengangkut bensin milik PT Pertamina (persero).
Akibat tabrakan itu gerbong pertama kereta atau gerbong khusus wanita meledak dan terbakar. Begitu pula dengan truk elpiji serta sebuah sepeda motor yang berada di dekat lokasi kejadian.
Pertamina menyatakan, truk tangki tersebut sedang membawa bahan bakar minyak dari depot Plumpang Jakarta Utara ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Petukangan, Jakarta Selatan. Pertamina masih akan menunggu hasil penyelidikan yang juga melibatkan PT Kereta Api Indonesia, Kementerian Perhubungan, dan KNKT.
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler
Tragedi Kereta Bintaro, Truk Tangki Memaksa Masuk?
Tabrakan Kereta Ulujami Mirip Tragedi Bintaro
Kronologi Kerusuhan di Little India, Singapura
Ini Cerita Miris Tabrakan Kereta Bintaro 1987
Kerusuhan Pertama dalam Sejarah Singapura
Surga Korupsi, 756 Koruptor Cuma Divonis 2-5 Tahun