Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kecewa Aset Dijual, Gereja Depan Gambir Digembok  

image-gnews
Gereja Immanuel di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir. TEMPO/Subekti
Gereja Immanuel di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Pelepasan aset milik Majelis Sinode XIX GPIB Immanuel belum juga menemui titik temu. Ketua Konsistorium Tim Warga Gereja Peduli Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Raffles H. Situmeang mengatakan Sinode tak memberi Konsistorium kesempatan mengutarakan pendapat atas penjualan tanah seluas 2,1 hektare itu.

"Kami kecewa dan akhirnya pada Senin, 3 Maret 2014, kami memasang gembok," kata Raffles kepada Tempo, Senin, 3 Maret 2014.

Raffles menuturkan diskusi mengenai penjualan tanah pada 9 November 2013 masih berakhir dengan kebuntuan. Sinode menganggap proses penjualan kepada TNI AD telah selesai dengan nilai jual Rp 3,7 juta per meter persegi telah selesai. Sedangkan Konsistorium menganggap proses negosiasi dan transaksi yang tidak sesuai dengan Keputusan Persidangan Sinode Tahunan GPIB di Makassar dan aturan internal GPIB.

Pantauan Tempo, gerbang gereja yang berada di Jalan Pejambon dipasangi rantai dan digembok. Seorang petugas keamanan mengatakan rantai itu dipasang sejak pagi tadi. Semua orang yang akan masuk ke dalam area gereja harus menunjukkan kartu identitas dan menjelaskan tujuan kedatangannya. Sebuah spanduk berukuran 10x2 meter bertulisan "Underprice, Pejambon Gate" dipasang di belakang gedung utama gereja. Spanduk berlatar belakang warna putih itu ditandatangani oleh para jemaat dengan spidol merah.

Sumber kekecewaan lain, Raffles berujar, Sinode yang telah melanggar Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 11/I/22/1972 tanggal 10 Januari 1972 yang menetapkan GPIB Immanuel sebagai Cagar Budaya. Ia berujar proses pelepasan aset tanah GPIB Immanuel melanggar ketentuan. "Penjualannya tidak sah," ucap Raffles.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk itu, ia mengatakan Konsistorium akan menempuh jalan hukum secara pidana dan perdata guna menyelesaikan masalah ini. Menurut dia, masalah ini tak lagi dapat diselesaikan melalui diskusi. "Kami akan tempuh jalur hukum untuk menyelesaikannya," ujar Raffles.

LINDA HAIRANI

Berita terpopuler
Pemerintah Ambil Alih Sertifikasi Halal dari MUI
John Kei Jadi Penghuni Sel Batu Nusakambangan
Calon Hakim Konstitusi Dikuliahi Pakar Tata Negara
Bunuh Diri Bersama, Anita Diduga Diteror

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

8 Maret 2018

Ilustrasi anak bersekolah. shutterstock.com
Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

Lima bulan pembangunan sekolah Santa Laurensia terkatung-katung akibat kabar bohong tentang proyek gereja. Siswa akan ditampung di gedung lain.


Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

7 Maret 2018

Lokasi proyek Sekolah Umum Santa Laurensia di kompleks perumahan Suvarna Padi, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

Setelah terhenti dilanda isu proyek gereja terbesar di Asia, pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Suvarna Padi, Alam Sutera, Tangerang, dilanjutkan.


Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

11 November 2017

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menari Tor-tor bersama jemaat Gereja HKBP Cilincing, Jakarta Utara. 11 November 2017. TEMPO/Chitra Paramaesti
Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

Saat dijemput jemaat HKBP Cilincing, Jakarta, Sandi ikut menikmati tarian Tortor di gereja tersebut.


Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

24 Oktober 2017

Cathriona dikabarkan mengikuti kelas di Scientology Celebrity Center ini. Jim Carrey diketahui tidak menyukai dan sering mengolok-olok Scientology dalam leluconnya. REUTERS
Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

Gereja Scientology mengatakan selalu membantu warga sekitar yang membutuhkan bantuan.


Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

20 Oktober 2017

Ilustrasi gereja di Eropa. Maxpixel.com
Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Suvarna Padi di Alam Sutera, Pilonedi Sioan Angen menjamin tidak ada pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggar


Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

20 Oktober 2017

Ilustrasi gereja di Eropa. Maxpixel.com
Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

Sekolah Santa Laurensia mengapresiasi keputusan bersama yang meminta menyetop sementara proyek sekolah di Suvarna Padi, Alam Sutera.


Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

19 Oktober 2017

Ilustrasi gereja di Eropa. Maxpixel.com
Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan izin yang dikeluarkan untuk pembangunan di Alam Sutera adalah untuk sekolah, bukan gereja.


Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

19 Oktober 2017

Bupati Tanggerang Ahmed Zaki Iskandar memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk membahas kampung Dadap, Jakarta, Rabu, 11 Mei 2016. (TEMPO/ MAWARDAH)
Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan kabar pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggara di Alam Sutera adalah hoax.


Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

3 April 2017

Rahmat Effendi: Ada yang Mau Melihat Bekasi Jadi Kota Intoleran. TEMPO/Ryan Maulana
Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, walaupun ditembak, ia tak akan mencabut izin pembangunan Gereja Santa Clara karena izin itu adalah produk negara.


Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

30 Maret 2017

Aparat kepolisian terlibat bentrok dengan ratusan ormas Islam, di depan Gereja Katolik Santa Clara, Bekasi, Jawa Barat, 24 Maret 2017. Aksi bentrokan tersebut membuat sejumlah aparat kepolisian dan pemuda Ormas Islam terluka. AP Photo
Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

Wali Kota Bekasi mengumpulkan semua pihak yang terlibat dalam proses perizinan pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara.