TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Komandan Komando Pasukan Katak (Kopaska) Kolonel Laut (T) Andy Kriswanto mengatakan gudang amunisi di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, baru dibangun dua tahun lalu. Sebelumnya, amunisi hanya disimpan di ruangan biasa. (baca: Gudang Amunisi Kopaska Meledak)
Menurut Andy, gudang penyimpanan itu dilapisi beton tebal dan fasilitas pengamanan lengkap. Namun, kata dia, meski telah didesain dengan keamanan tingkat tinggi, tembok pelindung gudang amunisi dapat hancur jika barang yang disimpan meledak. "Desain baru lebih aman, tapi lapisan setebal apa pun pasti rusak jika meledak," katanya saat dihubungi Tempo, Rabu, 5 Maret 2014.
Dia mengatakan terdapat empat gudang penyimpanan amunisi di markas Satuan Komando Pasukan Katak. "Berupa gudang amunisi, gudang senjata, gudang bahan peledak, dan gudang rudal," ujar Andi.
Andi mengaku belum mengetahui kejadian yang bisa memicu ledakan di gudang amunisi tersebut. Dia hanya memastikan akan ada penyelidikan atas kasus ledakan tersebut.
Saat ini, akibat ledakan tersebut, dilaporkan korban telah mencapai 30 orang dengan identifikasi korban tewas, luka berat, dan luka ringan yang belum diketahui.
ISMI DAMAYANTI
Berita Lainnya:
Mengapa Suami Anggota DPR Ini Suka Pesan Meja 38
Suami Anggota DPR itu Rajin ke Dim Sum Resto
Sekap Pegawai, Suami Anggota DPR ini Dua Kali Bikin Ribut
Curhat Korban Penyekapan Suami Anggota DPR