TEMPO.CO , Jakarta: Ajun Komisaris Besar Nurul Megawati, 53 tahun, istri dari almarhum Ajun Komisaris Besar Pamudji, masih berkabung atas kematian suaminya. "Masih berkabung. Dia juga belum kembali bertugas di Direktorat Pembinaan Masyarakat di Polda Metro Jaya," kata kakak Nurul, Nurul Hidayati, 59 tahun, di rumah Pamudji, Cijantung, Senin 24 Maret 2014. (Baca:Komandan Polisi Ditembak Pernah Jabat Kasatlantas )
Megawati sudah mengikhlaskan kepergian suaminya, kata Hidayati. Namun, dia masih mempertanyakan kematian suaminya yang begitu tragis. "Ikhlas, tapi namanya enggak pernah ada masalah atau keributan, jadi masih sedih dan bertanya kenapa meninggalnya seperti ini," ujar Hidayati. (Baca: Kejanggalan Kasus Penembakan AKBP Pamudji )
Senin, 24 Maret 2014, keluarga AKBP Pamudji menggelar pengajian tujuh hari kepergian Pamudji di rumah duka. "Hari ini tepat tujuh harinya, jadi nanti malam habis ba'da isya ada pengajian," kata dia.
Pamudji tewas tertembak saat piket Pelayanan Markas (Yanma) di Polda Metro Jaya, Selasa 18 Maret 2014. Pamudji diduga ditembak oleh anak buahnya Brigadir Susanto. Susanto yang ditetapkan sebagai tersangka akhirnya mengakui telah menembak atasannya, setelah sebelumnya mengelak. Susanto beralasan menembak Pamudji, lantaran kesal karena sebagai atasan Pamudji tidak mengapresiasi tugas yang sudah ia kerjakan. Pengakuan itu disampaikan Susanto kepada penyidik Polda Metro Jaya. (Baca: Brigadir Susanto Pendam Amarah terhadap Atasannya)
Jenazah Pamudji dimakamkan pada Rabu, 19 Maret 2014, di TPU Cijantung. Pamudji meninggalkan istri dan dua orang anak Alfian Prasetio, 28 tahun, dan Maharani Pamela Denoputri (sebelumnya disebut Kamila Maharani), 18 tahun.
AFRILIA SURYANIS
Berita Lainnya:
Brigadir Susanto Pendam Amarah terhadap Atasannya
Rumah Ketua PDIP Bogor Dibobol Maling
Telantar 16 Jam, Penumpang Laporkan Lion Air