TEMPO.CO, Jakarta - Akibat kecelakaan yang menimpa salah satu bus SMA Al-Huda, Cengkareng, Jakarta Barat, rombongan sekolah memilih menganti bus untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta.
"Mereka (siswa) trauma, enggak mau pakai bus Desiana," ujar Komar, sopir bus Vista, ketika ditemui di SMA Al-Huda, Rabu, 18 Juni 2014. (Baca: Korban Kecelakaan Bus di Subang Jadi 9 Orang)
Dia menjelaskan setelah terjadi peristiwa tergulingnya salah satu bus Desiana yang digunakan SMA Al-Huda, membuat para siswa yang berada di bus lainnya menjadi ketakutan. Pihak sekolah pun memutuskan untuk menyewa bus Vista yang berada di sekitar kawasan Subang.
Awalnya, kata dia, pihak sekolah ingin menyewa empat bus Vista sebagai penganti. Namun, karena banyak orang tua siswa yang berdatangan untuk menjemput anaknya, maka hanya dua bus Vista saja yang digunakan. "Hanya terpakai dua bus," kata dia.
Sebelumnya, peristiwa kecelakaan yang menimpa SMA Al-Huda itu terjadi di tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat. Bus yang ditumpangi siswa terguling. Akibatnya, kecelakaan itu merenggut 9 korban tewas, 7 di antaranya merupakan siswa, guru, dan staf tata usaha di SMA Al-Huda, sedangkan dua lainnya ada sopir dan kondektur bus Desiana.
TRI SUSANTO SETIAWAN