TEMPO.CO, Bogor - HR, 40 tahun, membacok ayahnya, Jumli Hasan, 70 tahun, yang sedang salat. Lelaki asal Kampung Ciheang Regarsa RT 02/04, Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, itu merasa tidurnya terganggu karena mendengar suara berisik.
Kepala Kepolisian Sektor Dramaga Komisaris Sarifudin Gayo mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin, 7 Juli 2014, sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu HR yang sedang tidur tiba-tiba bangun karena mendengar suara gaduh dari teriakan adiknya. "Adiknya membangunkan tetangga untuk mengajak berangkat kerja bersama," kata Gayo, Senin, 7 Juli 2014.
Lantaran baru bangun, HR mengira teriakan itu adalah suara ayahnya. HR langsung mengambil golok dan menghampiri ayahnya yang sedang salat. "Korban dibacok dari belakang," ujarnya. Akibatnya, Jumli terjatuh karena mengalami luka serius di kepala, dagu, dan kedua lengannya.
Warga sekitar mendengar teriakan Jumli meminta tolong dan merintih kesakitan. Sebagian dari mereka menghalau HR yang hendak kabur. Jumli sempat dibawa RS Medika Dramaga. Namun, karena kritis, korban dilarikan ke RSU PMI. Adapun HR dijebloskan ke tahanan Polsek Dramaga.
Dari pemeriksaan sementara, kata Gayo, HR diduga mengalami gangguan jiwa. "Saat diperiksa, jawabannya ngaco semua," ujarnya. Perwakilan keluarga juga menyampaikan bahwa HR pernah dua kali dirawat di rumah sakit jiwa.
M. SIDIK PERMANA
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
Kampanye Prabowo Saat Tarawih, Khatib Ini Diprotes
Tanpa Neymar? No Problem!
Prabowo Menang, Indeks Saham Bakal Jeblok