TEMPO.CO , Jakarta:Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun resmi mencopot Ni Ketut Diah Chaerani sebagai Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Setiabudi Jakarta Selatan. Ni Ketut diganti oleh Burhanuddin, Kepala Sekolah Menegah Atas Negeri 97 Jakarta.
Pencopotan ini buntut dari kasus kekerasan hingga tewasnya Arfiand Caesar Al-Ihrami, siswa kelas X yang diduga dianiaya oleh para seniornya. Siswa berusia 16 tahun itu meninggal dunia pada Juni lalu. Di sekujur tubuh korban ditemukan banyak luka bekas penganiayaan pada saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Menurut Lasro, Burhanuddin tidak menjabat sebagai Kepala Sekolah definitif. "Dia hanya menjabat sebagai pelaksana tugas," ujar Lasro saat dihubungi, Sabtu, 12 Juli 2014. Lasro mengatakan, Burhanuddin sebagai pelaksana tugas sudah bisa bekerja mulai Senin depan.
Lasro mengaku tidak sembarangan memilih Burhanuddin. Menurut dia, ada beberapa beberapa kriteria yang wajib dimiliki Kepala Sekolah SMA 3 baru. Di antaranya, pengganti harus lebih tegas dalam menindak kasus kekerasan terhadap siswa di lingkungan sekolah.
Kepala sekolah yang terpilih juga bisa berperan aktif dalam kasus penegakan hukum dan mampu berkoordinasi dengan penegak hukum bila terjadi kasus kekerasan. Selain itu, kepala sekolah harus menolak pengaruh atau intervensi pihak luar terutama alumni.
Ihwal pelarangan alumni dalam kegiatan sekolah, ia mengaku tidak memiliki wewenang. "Itu tugas kepala sekolah," ucapnya. Tapi, ia sudah meminta seluruh kepala sekolah untuk melarang orang luar (alumni) dalam kegiatan acara sekolah.
Lasro memastikan bakal menutup semua kegiatan ekstrakulikuler yang berbau kekerasan. "Di semua negara, kegiatan kekerasan itu dilarang. Bentuk kekerasan apapun tidak diperbolehkan."
Ketua Federasi Serikat Guru Indonesia, Retno Listyarti mengatakan, tindak pencopotan kepala sekola SMA 3 Jakarta sudah tepat. Menurut dia, kepala sekolah paling bertanggung jawab terkait meninggalnya Arfiand seusai mengikuti kegiatan pecinta alam di Tangkuban Parahu, Jawa Barat. "Kalau saya, sudah mundur sebelum dicopot," katanya.
ERWAN HERMAWAN