TEMPO.CO, Jakarta - Dua unit mobil meriam air dan sebuah barracuda disiagakan di pintu masuk gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta. Keberadaan tiga unit kendaraan taktis ini disiapkan untuk menyambut massa Front Pembela Islam yang akan kembali berdemonstrasi, Jumat siang, 10 Oktober 2014.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Hendro Pandowo mengatakan ada pula empat kompi polisi anti-huru-hara untuk mengawal unjuk rasa ini. "Kami siagakan untuk mengantisipasi kericuhan seperti demonstrasi sebelumnya," katanya di pelataran gedung DPRD, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Hari ini sekitar 150 anggota FPI rencananya kembali menggeruduk gedung Dewan untuk menolak pelantikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjadi gubernur, menggantikan Joko Widodo.
Ini merupakan demonstrasi mereka yang ketiga kali. Pada Jumat pekan lalu, mereka juga melakukan aksi serupa dan sempat diwarnai kericuhan. Gara-gara kericuhan antara FPI dan polisi pada pekan lalu, 21 anggota FPI ditahan dan dijadikan tersangka di Polda Metro Jaya.
Hendro menyatakan, terkait dengan aksi ini, polisi belum berencana menutup Jalan Kebon Sirih. "Melihat situasi dulu. Kalau massanya banyak dan membuat macet, kami tutup."
PRAGA UTAMA
Topik terhangat:
Mayang Australia | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Dijegal DPR, Jokowi Tak Segan Keluarkan Hak Veto
Ormas Anarkistis, Jokowi: Gebuk Saja
Krisis, Gudang Garam PHK 2.000 Karyawan