TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Front Pembela Islam Muchsin Alatas yakin organisasi kemasyarakatan yang dipimpinnya tidak akan bisa dibubarkan. "Kami ini organisasi resmi, ada suratnya dari Kementerian Dalam Negeri," ujar Muchsin di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 13 Oktober 2014. (Baca: Ini Rekam Jejak Aksi FPI)
Hari ini, Muchsin dan beberapa anggota FPI beraudiensi dengan anggota DPR mengenai pelantikan Joko Widodo. FPI juga membahas soal penahanan seorang anggota mereka di Polda Metro Jaya.
Beberapa waktu terakhir, sejumlah pejabat pemerintahan, seperti Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, sempat melontarkan ucapan ingin membubarkan FPI. Alasannya, mereka diduga kerap terlibat kekerasan.
Pembubaran FPI, menurut Muchsin, tidak akan terjadi selama pengaruh asing masih bercokol di Indonesia. Pengganti Rizieq Shihab ini pun menekankan keberadaan organisasinya untuk membenahi permasalahan di Indonesia.
"Kalau permasalahan di Indonesia semua sudah tidak ada, kami akan bubar dengan sendirinya," ujar Muchsin. (Baca: Ini Cara Bubarkan Ormas Bermasalah Menurut UU)
Pada awal Oktober, FPI berdemonstrasi menentang Ahok naik menjadi Gubernur DKI Jakarta. Aksi di depan DPRD pada 3 Oktober lalu itu diwarnai lemparan batu dan konflik senjata tajam yang melukai sejumlah aparat keamanan. Koordinator lapangan saat itu, Novel, kini berada dalam tahanan Polda Metro Jaya.
URSULA FLORENE SONIA
Berita lain:
Di Yogya, Zuckerberg Coba Facebook di Pos Ronda
Pengganti Ahok Mantan Koruptor, Ini Kata Gerindra
Video Penganiayaan Murid SD di Bukittinggi Beredar
Di Yogya, Bos Facebook Selfie Bareng Ibu-ibu