TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta akan menaikkan anggaran Kartu Jakarta Pintar (KJP) dua kali lipat pada 2015. Anggaran KJP tahun 2015 diusulkan sebesar Rp 3 triliun. Tahun ini bujetnya Rp 1,4 triliun untuk 611 ribu siswa.
Penanggung Jawab Pengelolaan KJP Dinas Pendidikan DKI Jakarta Waluyo mengatakan penambahan ini dilakukan karena adanya survei internal. Menurut dia, hasil survei menunjukkan biaya KJP yang diberikan hanya mencakup 40 persen kebutuhan siswa. "Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) minta agar 100 persen," katanya pada Senin, 27 Oktober 2014. (Baca: Ahok Ingin Kartu Jakarta Pintar sampai Sarjana)
Selama ini, ucap Waluyo, KJP yang diterima siswa hanya digunakan untuk biaya transportasi dan uang jajan. Dengan demikian, kebutuhan seperti sepatu dan buku pelajaran sering kali tidak terbeli. "Makanya kami berharap jika naik jadi dua kali lipat, kebutuhan seperti buku pelajaran bisa terpenuhi," ujarnya. Menurut dia, nantinya juga akan ada perbaikan mekanisme pengambilan dan penerima. (Baca: ICW: Program Kartu Jakarta Pintar Tak Transparan)
Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan mengubah skema penarikan uang bagi penerima KJP. Siswa hanya dapat menarik tunai uang transportasi dari total nilai yang diterima. Sedangkan biaya sekolah dan buku pelajaran hanya dapat ditarik tunai otomatis melalui fasilitas autodebet. (Baca: Sekolah Tak Setuju Penyaluran BOP seperti KJP)
Skema penarikan ini akan diatur dalam peraturan daerah yang masih digodok Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta. Dengan begitu, kasus manipulasi kuitansi pembelian keperluan sekolah yang terjadi pada pemberian KJP tak terulang lagi. (Baca: Sistem Seleksi Kartu Jakarta Pintar Diubah)
SYAILENDRA
Berita Lainnya:
Pengamat Sesalkan Jokowi Pilih Ryamizard
Pengepul Ikan Ini Jadi Menteri Kelautan
LIVE: Pengumuman Kabinet Jokowi
Tujuh Pertanyaan Ibas kepada Jokowi