TEMPO.CO, Bekasi - Badan Kepegawaian Daerah Kota Bekasi menonaktifkan dua pegawai negeri yang bertugas di Satuan Polisi Pamong Praja. Alasannya, kedua pegawai negeri itu menjadi tersangka dalam kasus tindak pidana dan kini ditahan penyidik Kejaksaan Negeri Bekasi.
"Kalau status masih tetap sebagai PNS," kata Kepala Bidang Pembinaan Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bekasi, Heryanto, Selasa, 28 Oktober 2014.
Kedua pegawai tersebut, antara lain, Mita Susilowati, dan Tonny Hermawanto. Keduanya diduga terlibat dalam kasus penyelewengan dana insentif ribuan anggota perlindunga masyarakat sebesar Rp 1,041 miliar.
Dikatakan Hery, pemerintah masih menunggu adanya keputusan hukum tetap terkait sanksi yang akan dijatuhkan kepada ke dua pegawai tersebut. Adapun, kalau mereka divonis di atas dua tahun, maka sesuai aturan profesinya sebagai pegawai negeri dicabut.
Namun, selama belum memiliki ketetapan hukum, hak gaji pokok keduanya tetap diberikan setiap bulan. Hanya saja, gaji pokok mereka dipotong 25 persen sebagai konsekuensi dari kondisi mereka yang nonaktif melayani masyarakat. "Dinonaktifkan, agar fokus menghadapi proses hukum," kata Heryanto.
Kejaksaan Negeri Bekasi, menahan para tersangka pada Rabu petang, 22 Oktober 2014. Mita dan Tonny diduga terlibat kasus korupsi dana insentif anggota perlindungan masyarakat di Satuan Polisi Pamong Praja setempat sebesar Rp 1 miliar lebih.
"Mereka anak buah HMS (Henry Malino Samosir)," kata Kepala Kejaksaan Negeri Bekasi, Enen Saribanon. Henry adalah mantan Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat pada Satuan Polisi Pamong Praja. Henry sudah ditahan terlebih dahulu di Lembaga Pemasyarakatan Bulak Kapal Bekasi.
Penyidik menjerat para tersangka dengan pasal 2 dan 3 Undang-Undang nomor 20 tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi.
Seperti diketahui, dana sebesar Rp 1,041 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah tahun 2014 diselewengkan. Sedianya, dana tersebut untuk pembayaran honor 1.736 hansip se-Kota Bekasi pada tri wulan ke dua, yaitu April-Juni.
ADI WARSONO
Berita lain:
Eva Sundari Kecewa Tak Jadi Menteri Jokowi
Ada 5 Kandidat Jaksa Agung, Siapa Dipilih Jokowi?
Nama Susi Jadi Trending Topic di Twitter