TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengimbau agar perusahaan taksi mengubah tampilan mobil dan standar operasional prosedur (SOP). Imbauan ini dianggap mampu menurunkan tingkat kriminalitas di dalam taksi.
Menurut Rikwanto, perubahan tampilan mobil taksi itu bisa dilakukan pada bagian bagasi. "Bagian dalam bagasi bisa terlihat dari luar atau transparan," katanya di kantornya, Rabu, 3 November 2014. (Baca: Ciri-ciri Taksi Express Asli dan Palsu)
Bagasi dibuat transparan, ujar Rikwanto, agar calon penumpang bisa melihat bagian belakang taksi sebelum masuk. Sebab, dalam beberapa kasus perampokan di dalam taksi, perampok bersembunyi dalam bagasi. Selain itu, perusahaan harus merubah prosedur operasi. Misalnya, pengemudi harus mengenalkan diri kepada penumpang ketika masuk. (Baca: Perampokan, Supir Taksi Express Kehilangan Sewa)
Sebelumnya, telah terjadi perampokan di dalam taksi yang menimpa dua perempuan. Perampokan itu terjadi pada malam hari. Perampokan pertama terjadi pada RW, 27 tahun, yang dirampok oleh taksi berwarna putih bernomor badan DP 8015 pada Jumat, 28 November 2014. (Baca: Lima Daerah di Jakarta Rawan Perampokan Taksi)
RW kehilangan telepon genggam BlackBerry Curve, iPhone 5S, dan uang tunai Rp 1 juta. Total kerugian sekitar Rp 11 juta. Kejadian selanjutnya menimpa RP, 30 tahun, di kawasan SCBD pada Senin, 1 Desember 2014. Dia dirampok di dalam taksi berwarna putih bernomor badan DP 8012 dan kehilangan iPhone 5S, laptop, ATM BCA, dan kalung emas. (Baca: Perampokan di Taksi, Ini Ciri Mobil yang Digunakan)
HUSSEIN ABRI YUSUF
Topik terhangat:
Golkar Pecah | Kasus Munir | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Misteri Ceceran Duit di Rumah Fuad Amin
Gubernur FPI Ngarep Sumbangan Warga
Awas, Nama-nama Berikut Ini Terlarang Digunakan!
Cerita Ahok tentang Hantu dan Setan Buta Huruf