TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Al-Khathath mengimbau Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama tidak menggelar pesta tahun baru.
"Saya ingatkan Ahok, tidak perlu ada pesta-pesta," kata Al-Khathath di Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan, pada Ahad, 28 Desember 2014. (Baca: Ini Momentum Puncak Curah Hujan di Jakarta)
Al-Khathath menuturkan pesta tahun baru adalah kegiatan maksiat. Kegiatan semacam ini, ujar Khathath, dapat menimbulkan murka Tuhan. "Bisa terjadi banjir."
Tahun lalu, kata Al-Khathath, FUI melayangkan surat terbuka ke Joko Widodo--saat masih menjabat Gubernur DKI . "Dalam surat itu, FUI minta Jokowi tidak mengadakan pesta maksiat pada malam tahun baru." (Baca: Jakarta Utara Buat Pengungsi Banjir Rp 2 Miliar)
Saat itu Al-Khathath menuturkan, bila pesta tahun baru tetap diadakan, akan terjadi banjir di DKI selama dalam 16 hari. "Benar saja, terjadi banjir."
Tahun ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar Jakarta Night Festival pada Rabu malam, 31 Desember 2014. Ratusan seniman turut memeriahkan pesta malam tahun baru ini. Sebanyak 14 panggung hiburan disiapkan di sepanjang Jalan M.H. Thamrin dan panggung utama di lapangan Monas.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah memprediksi terjadinya banjir di Jakarta pada awal 2015. Banjir terjadi karena puncak hujan di Indonesia berlangsung pada Januari 2015.
PAMELA SARNIA
Terpopuler
AirAsia Hilang, Obama Gelar Rapat di Honolulu
Daftar Nama Kru dan Penumpang AirAsia
Di Mana Titik AirAsia Hilang di Radar?
Seperti Apa Jalur AirAsia Versi Flightradar24 ?